Berdasarkan pantauan perkembangan kasus virus Covid-19, data kasus Covid-19 di Kota Malang bisa dikatakan masih tinggi.
Wali Kota Malang Sutiaji meminta tracing riwayat kontak pasien terkonfirmasi positif virus corona baru atau Covid-19 diperluas.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk mendeteksi penyebaran virus corona baru atau Covid-19 di wilayah tersebut. Sehingga, pencegahannya lebih dapat ditingkatkan kembali.
Sutiaji meminta tracing dilakukan dengan rasio 1 banding 30 atau 1:30. Artinya, tracing dilakukan terhadap 30 orang yang melakukan kontak langsung dengan satu pasien positif Covid-19.
Sutiaji mengatakan, pihaknya harus belajar dari munculnya klaster keluarga dan klaster lingkungan yang mendominasi tambahan kasus Covid-19 di Kota Malang. “Kita harus belajar dari kasus yang muncul dari klaster keluarga dan juga klaster lingkungan,” jelasnya.
Angka Kesembuhan Mencapai 27 Persen
Sutiaji mengumumkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 27 persen hingga 28 Juni 2020. Menurutnya, angka kesembuhan harus lebih ditingkatkan. Dengan meningkatkan angka kesembuhan, diharapkan angka kasus virus corona ini bisa ditekan.
Salah satu perawatan yang dilakukan oleh para ahli kesehatan yaitu memberikan suplemen herbal. Tujuannya untuk membantu memulihkan kondisi pasien positif Covid-19.
“Treatment menggunakan suplemen herbal bisa menjadi alternatif lain untuk meningkatkan kesembuhan para pasien. Segala upaya harus kita lakukan,” ungkapnya.
Data kasus Covid-19 di Kota Malang meningkat tajam sejak memasuki masa transisi menuju tatanan normal baru.
Pada 29 Juni 2020, data kasus Covid-19 mencapai 204 orang setelah mendapat tambahan tujuh orang konfirmasi positif baru. Rinciannya, 14 orang meninggal dunia, 53 orang sembuh, dan 137 masih dalam perawatan.
Subscribe channel Youtube kami dan ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania
Discussion about this post