Desa ini dulunya terkenal sebagai tempat mandinya para putri raja Kerajaan Jenggolo Manik. Dengan Ratu Sekar Taji sebagai pemimpinnya, pusatnya berada pada sebelah selatan desa. Anggapan itu tak mengherankan sebab desa yang kini masuk wilayah administratif Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, itu memiliki banyak sumber air. Masyarakat mempercayai bahwa sumber pada desa ini seringkali menjadi tempat mandi bagi para putri Kerajaan Jenggolo Manik.
Pada desa ini terdapat sumber air yang cukup punya nama yakni Sumber Uni yang terletak pada Dusun Lemah Duwur. Sumber mata air yang jernih ini sering masyarakat percayai sebagai tempat mandi favorit para putri raja Jenggolo Manik. Nah, pada sumber tersebut sejak dahulu kala sudah tumbuh banyak tanaman bernama Dilem yang sangat lebat. Bahkan, hingga sekarang, tanaman tersebut masih bisa anda jumpai pada beberapa lahan sekitar sumber, yang kemudian nama tanaman itulah yang menjadi nama desa ini.
Sebelum dan sesudah mandi, masyarakat percaya bahwa para Putri Raja dulunya kerap singgah pada sebuah tempat yang bernama Reco untuk sekadar melepas lelah. Tempat itu juga terletak pada Dusun Lemah Duwur. Banyak sekali bisa anda jumpai batu bata kuno dengan ukuran besar pada area ini. Sayang, saat ini area tersebut sudah tumbuh beberapa pohon, sehingga tak terlihat lagi seperti bekas sebuah bangunan tempat beristirahat.
Berdasarkan arsip yang tersimpan pada balai desa, Desa ini sudah ada sejak tahun 1877. Kepala desa pertamanya adalah mendiang Karto, yang menjabat mulai 1877-1881. Kemudian, pucuk pimpinan pada desa itu, mendiang Setro Kromo pada tahun 1881-1885 telah meneruskan kepemimpinan.
Baca juga: Pantai Wedi Putih, Sebuah Surga Tersembunyi yang Mirip Raja Ampat
Subscribe channel Youtube kami, ikuti Instagram kami dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.