Erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) kemarin ternyata berdampak nyata juga pada jalur transportasi. Hingga kini jalur Malang-Lumajang terputus tak bisa diakses.
Pascabencana alam itu, akses dari Kabupaten Malang ke Kabupaten Lumajang dan sebaliknya menjadi terhambat. Penyebabnya adalah rusaknya sejumlah bangunan dan infrastruktur karena dampak letusan gunung yang ada di wilayah kedua kabupaten.
Dilansir Kompas, Koordinator Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan, erupsi Gunung Semeru diawali luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB. Lalu, sekitar pukul 15.00 WIB, gunung tersebut melontarkan awan panas guguran dan hujan abu vulkanik mengarah ke Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Selain itu, Pos Pantau Gunung Bromo, yang lokasinya tak jauh dengan Gunung Semeru, mencatat adanya gempa bumi dengan getaran beramplitudo 24 milimeter yang terasa mulai pukul 14.10 WIB hingga 15.09 WIB. Banjir lahar membuat terputusnya Jembatan Gladak Perak, yang menjadi jalur alternatif penghubung Malang-Lumajang di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Erupsi Gunung Semeru Menyebabkan Tiga Korban Hilang
Selain itu, erupsi Gunung Semeru itu juga menyebabkan tiga orang korban hilang. Mereka diketahui merupakan penambang pasir dan pemilik warung di Kecamatan Candipuro.
Dilansir dari Surya.co.id, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati membenarkan adanya korban hilang tersebut. Keberadaan mereka belum diketahui hingga kabar ini diturunkan.
“Iya saya tadi dapat informasi ada tiga orang yang hilang, mereka terjebak kepulan asap dan sekarang masih dicari,” kata Indah.