Soal infrastruktur di Indonesia memang tidak ada habisnya. Banyaknya masalah yang timbul menyebabkan masyarakat terus mengeluh soal fasilitas umum ini karena akses yang dilakukan setiap harinya. Kabupaten Malang sendiri kini juga sedang mempermasalahkan pemimpinnya karena semakin banyak jalan berlubang tanpa ada pembenahan dari pemerintah. Jalan berlubang bukan merupakan persoalan yang kecil, karena masalah ini mampu menimbulkan kecelakaan bagi masyakat yang melintasinya.
Sudah banyak titik yang mengalami jalan berlubang dengan keparahan yang cukup tinggi. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan korban karena terjerumusnya ke lubang jalan saat melintas. Kejadian ini juga sudah sering terjadi di kawasan jalibar Kepanjen. Kecelakaan ini terjadi karena tidak nampaknya lubang sehingga pengendara mengira bahwa jalan ini tidak ada lubang yang cukup dalam.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, pemerintah kabupaten (Pemkab) sebetulnya telah mengalokasikan dana khusus untuk infrastruktur sebesar Rp 260 milliar. Namun kenyataan di lapangan, dana sebesar itu seperti tidak dialokasikan dengan baik, karena masih banyaknya jalan berlubang di beberapa titik yang semakin parah. Titik jalan tersebut ada di sepanjang jalan Desa Sumberejo (Kecamatan Pagak), kawasan Jalur Lingkar Barat (Jalibar), hingga Jalan Raya Ampeldento (Kecamatan Pakis). Masyarakat telah banyak yang mengeluhkan tentang hal ini, bahkan juga sudah banyak penringatan jalan berlubang yang dibuat oleh masyarakat dengan dipasangnya penanda, karena tujuannya untuk penyelamatan bersama agar pengendara yang melintas tidak terperosok ranjau jalan berlubang.