Untuk melihat keindahan sebuah kampung yang penuh dengan warna biru, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Santorini, Yunani. Di Malang, telah ada sebuah kampung biru seperti di Santorini. Perkampungan baru bertema warna biru itu adalah Kampung Biru Arema.
Sekitar akhir tahun 2017, di seberang kampung warna warni Jodipan, ada kampung tematik yang dijadikan sebagai objek wisata bagi pemerintah kota Malang. Objek wisata Malang ini cukup populer dikalangan wisatawan lokal bahkan wisatawan luar daerah. Ada sekitar 500 rumah berwarna biru sebagai simbol Arema (klub sepakbola Malang).
Asal Mula Kampung Biru Arema
Awal mula warna biru di kampung ini sebagai simbol Arema diusulkan oleh pemerintah daerah dan perusahaan cat yang bersedia menanggung seluruh pekerjaan kampung tematik Malang tersebut. Sesuai namanya, kampung ini menyajikan segala sesuatunya berwarna biru semua lini, mulai dari cat dinding, lantai, atap dan seluruh jalan dibuat biru.
Warna biru merupakan warna kebanggaan dari suporter Arema (Arek Malang). Hal tersebut terlihat dari kostum bolanya yang berwarna biru. Memanfaatkan latar belakang kampung bernuansa serba biru, kamu bisa menghasilkan foto keren untuk diunggah ke akun sosial media.
Untuk bisa sampai ke Kampung Biru Arema, kamu akan melihat jembatan Kali Brantas. Dari jembatan Kali Brantas, kamu bisa menyaksikan secara jelas keindahan kampung warna-warni serta kampung biru Klojen. Dari keunikan itulah membuat siapapun penasaran serta tertarik berkunjung masuk kesana.
Kelak pengelola wisata akan menambahkan beberapa wahana baru berwujud museum Arema yang menyediakan berbagai aksesoris, replika pemain Arema hingga berbagai koleksi foto Arema dari masa ke masa.
Untuk harga tiket masuk, kamu tidak perlu khawatir. Untuk berkunjung ke Kampung Biru Arema, pengunjung tak dipungut biaya sepersen pun. Pengunjung hanya diwajibkan membayar ongkos parkir saja. Oleh sebab itu, bagi pengunjung tak membawa kendaraan pribadi, maka tidak perlu bayar.
Hanya saja, kelak wisata kampung Malang tersebut sudah lebih berkembang dari segi fasilitas dan tata letak bakal, akan ada biaya tiket masuk. Untuk mendukung kampung ini menjadi kawasan wisata berkembang dan apresiasi, kamu bisa membayar retribusi sebesar Rp. 25.000 per orang.
Discussion about this post