Ekonomi dan pariwisata Kota Malang kembali bangkit setelah vakum akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun terakhir. Setelah adanya kebijakan pemerintah soal pelonggaran dan sudah diperbolehkannya masyarakat untuk membuka masker di tempat terbuka, membuat Kota Malang kembali mengadakan event besar sebagai tanda telah bangkitnya ekonomi dan pariwisata.
Kebangkitan Kota Malang yang menonjolkan wisata heritage ini membuat perubahan yang drastis khususnya pada jalanan wilayah Kajoetangan Heritage. Selain itu, bangunan heritage juga mulai bangkit dengan peningkatan pada pembangunan dengan bentuk yang lebih baik, seperti penyempurnaan Kampung Heritage yang kini dikelola menjadi kampung yang lebih rapid an bersih. Sehingga wisatawan kini juga semakin banyak yang mengunjungi wilayah Heritage Kota Malang dengan penuh sejarahnya.
Tak hanya itu, wisata Heritage Kota Malang lainnya juga menguatkan pada Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nasrani Sukun. TPU ini oleh masyarakat sering disebut dengan Kuburan Londo atau Makam Belanda. Sebab ini memang merupakan salah satu peninggalan dari jaman Belanda. Dengan pengelolaan yang baik, makam ini kian dikuatkan dengan manajemen yang tertata untuk menjadi destinasi wisata heritage yang juga diunggulkan di Kota Malang.
Ir Sofyan Edi Jarwoko yang merupakan Wakil Wali Kota Malang, mengatakan TPU Nasrani Sukun atau Kuburan Londo ini juga baru saja memiliki Forum Komunikasi Tata Kelola Lingkungan Heritage (FTKLH). “Iya baru saja dikukuhkan forum komunikasi disana. Itu saya harapkan bisa menguatkan manajemen pengelolaan menuju destinasi wisata heritage, khususnya di malam hari,” tegas Sofyan Edi.
Sofyan juga mengungkapkan jika pengelolaan Kuburan Londo ini untuk bisa menuju wisata heritage unggulan harus melibatkan banyak pihak, dengan itu hal ini harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan. “Misalnya menggandeng kelompok sadar wisata, tokoh agama hingga masyarakat setempat. Gunanya agar pengelolaan bisa lebih tertata dan elemen masyarakat lain turut terdampak secara sosial dan ekonomi,” terangnya kembali pada forum komunikasi (17/6).
Ketua Forum Komunikasi Tata Kelola Lingkungan Heritage (FKTKLH) Kuburan Londo Muhammad Imam Samsul Arifin, menjelaskan bahwa pihaknya akan berfokus pada tata kelola Kuburan Londo tersebut yang akan dijadikan sebagai salah satu wisata heritage unggulan, sehingga hal ini dapat menjadi icon cagar budaya di Kota Malang.
Dengan hal itu, pihaknya juga tak menutup kemungkinan untuk akan melakukan penyasaran pada tata kelola di TPU lainnya, sehingga hal ini akan bersifat berkelanjutan atau dalam jangka panjang dan menjadi focus dalam penjagaan cagar budaya milik Kota Malang. “Jadi untuk jangka panjang, kami juga akan menggali potensi makam-makam yang ada di bawah pengelolaan UPT PPU DLH Kota Malang lainnya,” tegasnya.