Malang memang memiliki banyak tempat bersejarah, hal ini tentu juga dapat dijadikan sebagai objek wisata bagi masyarakat. Didalamnya masyarakat dapat belajar dan mengenal tentang sejarah yang ada di Malang sendiri melalui barang/objek peninggalan yang ada. Selain benda dan monument yang berupa peninggalan dan buatan yang ditujukan untuk mengenang sejarah dan jasa para pahlawan, terdapat juga banyak candi bersejarah yang ada di Malang. Ini menunjukkan bahwa Malang sendiri memiliki berbagai peninggalan pada masa kerajaan.
Kabupaten Malang khususnya Bumi Kanjuruhan memiliki candi baru yang dapat dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat. Lokasinya berada di kaki Gunung Semeru, Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Candi buatan ini dibuat sebagai bentuk pengenangan atas masa kerajaan yang terjadi di Malang. Candi ini menduplikasi bentuk Candi Samudro alias Candi Jawar, berjarak sekitar 11 kilometer dari kantor Kecamatan Ampelgading.
Masyarakat yang ingin berkunjung ke lokasi tersebut, dapat melintasi melalui jalur Desa Tawangagung dan Desa Argoyuwono. Hal ini disarankan karena di dua desa ini kondisi jalanan masih bagus, sehingga melancarkan akses perjalanan bagi masyarakat.
Masyarakat saat keluar Desa Argoyuwono, masih menemui adanya jalan baru dengan cor beton. Namun jalanan cor ini dibangun hanya sampai pos pantau Gunung Semeru. Begitu mendekati area Candi Jawar, jalanan penuh bebatuan. Sepeda motor matic tidak disarankan dipakai menuju objek wisata buatan tersebut karena sulitnya akses akibat rusaknya jalanan. Masyarakat sebaiknya menggunakan kendaraan roda dua yang ber-suspensi kuat.
Pada sisi kiri dan kanan menuju lokasi terdapat bangunan-bangunan yang tidak terurus. Namun sesampainya di atas, tampak bangunan menyerupai candi, yang berdiri sendirian di tengah tanah lapang berumput panjang. Camat Ampelgading, Achmad Sovie Nuralam mengatakan, ini candi merupakan sebuah replica candi atau candi buatan. Candi Jawar sebagai bentuk aslinya sudah rusak, sehingga bentuk candi sudah mulai tidak terlihat dan hanya tersisa fondasi. Tetapi letak peninggalan kerajaan Majapahit era Hindu-Buddha tidak berada di Argoyuwono. Melainkan masuk wilayah Kaliputih Mulyoasri. “Candi buatan ini memang eksotis dan berpotensi menjadi objek wisata,” ujar Sovie, kemarin (16/5).