Warga Malang wajib berbangga, ada ahli astronomi dan astrofisika asli Malang. Beliau bernama Mezak Arnold Ratag, kelahiran Malang, 24 September 1962. Pria bergelar professor doktor ini menggeluti disiplin ilmu astronomi dan telah berkontribusi dalam penemuan planetary nebula. Planetary nebula adalah bintang seukuran Matahari yang memasuki masa akhir hidupnya.
Berkat kontribusinya tersebut, namanya abadi dalam planetary nebula. Sudah ada total 120 planetary nebula cluster yang menjadi campur tangannya. Melalui katalog penemuan planetary nebula terbitan Observatorium Strasbourg, nama-nama yang menjai camput tangannya seperti Ratag-Ziljstra-Pottasch-Menzies dan Ratag- Pottasch cluster.
Riwayat Hidup Mezak Arnold Ratag
Meski berkelahiran Malang, nyatanya Prof. Dr. Mezak Arnold Ratag tidak menghabiskan waktu pendidikannya di Malang saja, melainkan di Manado, Bandung, dan Belanda. Menurut riwayat, ia menempuh pendidikan dasar (SD) dan menengah (SMP) IKIP Manado.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas SMA Negeri 1 Manado. Prestasinya sudah nampak pada jenjang pendidikan satu ini. Mezak Arnold Ratag pernah dinobatkan menjadi Pelajar Teladan tingkat SLTA Provinsi Sulawesi Utara dan juga Pelajar Teladan Nasional tahun 1980.
Beruntungnya, Mezak, nama panggilannya lolos seleksi Perintis II. Kemudian menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jalur bebas ujian saringan masuk perguruan tinggi. Pada Oktober 1985, ia berhasil menyelesaikan studi S1 Astronomi dengan predikat cum laude berkat bimbingan Prof. Bambang Hidayat.
Lulus dari ITB, Mezak melanjutkan studi S2 dan S3 ke Groningen, Belanda, tepatnya pada Rijksuniversiteit te Groningen. Dalam akhir studinya ini, lagi-lagi ia mendapatkan kesempatan untuk dapat langsung melanjutkan ke jenjang doktor tanpa harus menempuh ujian doktoral. Pada tahun 1991, Mezak Arnold Ratag berhasil memperoleh gelar doktor. Disertasi yang dibuatnya berjudul ‘A Study of Galactic Bulge Planetary Nebulae’ dibawah bimbingan Prof. Dr. Stuart Pottasch.
Penemuan-penemuan planetary nebula-nya telah terbit dalam karya ilmiah nasional maupun internasional. Sudah ada lebih dari 100 sitasi internasional tentang karya-karyanya tersebut dalam bentuk jurnal, buku, dan prosiding baik nasional maupun internasional.
Aktif Berorganisasi
Jejak kesertaan putra dari Prof. Alexander Ratag dengan Grietje Kawengian dalam organisasi antara lain yaitu sebagai anggota International Astronomical Union (IAU), UNEP-WMO IPCC Task Group on Climate Impact Assessment, Dutch Astronomical Society, Himpunan Astronomi Indonesia (HAI), Himpunan Fisika Indonesia (HFI), dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi).
Selain itu, dalam perjalanan karirnya, ia juga pernah mendapat kesempatan sebagai anggota delegasi RI dalam rangka United Nation (UN) Framework Convention on Climate Change COP. Ia pun pernah menjadi ketua delegasi RI di Afrika Selatan pada 2006 dalam sidang organisasi spesialis PBB-World Meteorology Organization (WMO). Pernah juga sebagai wakil ketua delegasi RI dalam sidang United Nation Environment Programme (UNEP)–WMO Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) di Valencia, Spanyol (2006) dan Jenewa (2007). Pada 2007-2008, ia menjabat sebagai Penasehat Dewan Eksekutif WMO dan Panel Eksekutif WMO untuk masalah monsoon.
Adapun beberapa buku yang pernah ia tulis yaitu Perubahan Iklim, Dinamika Atmosfer, Pemodelan Sistem Iklim, Kamus Meteorologi Aeronautik, Aktivitas Matahari dan Variasi Iklim Bumi.
Pada 1999, Mezak menuai hasil kerja keras dengan menjadi pengajar dalam Program Magister dan Program Doktor Pascasarjana ITB untuk mata kuliah Dinamika Atmosfer, Monsun, Klimatologi Global, Perubahan Iklim, Iklim, dan Cuaca Ekstrem. Selain itu, ia juga menjadi dosen tamu pada beberapa perguruan tinggi Amerika Serikat, Australia, Jepang, Belanda, Italia, India, Thailand, Taiwan, dan Malaysia.
Mezak juga pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI untuk jasa-jasa dan keberhasilannya melakukan penelitian dan membuat model iklim yang berhasil diterapkan untuk peramalan iklim dan cuaca. Tahun 2001, Presiden RI mengangkat Mezak sebagai Ahli Peneliti Utama dan Profesor dalam bidang Astronomi dan Astrofisika.