Pelaku sejarah, Arief Wibisono luncurkan bukunya berjudul ‘History of Aremania’, sehari jelang HUT Arema ke-37, Sabtu (10/8/2024). Karyanya itu dipersembahkan khusus untuk manajemen Arema di momen Hari Ulang Tahun klub kali ini.
Bison, sapaan akrabnya, menjelaskan, membahas Aremania sangat panjang dan banyak suka-dukanya. Semua itu dipaparkan dalam bukunya sejak sejarah berdirinya Aremania hingga ditutup dengan Munas Aremania sebagai momen kebangkitan para pendukung Arema.
Lewat bukunya ini, Bison mengajak Aremania untuk bangkit pasca Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Menurutnya, Aremania bisa kembali menjadi suporeter yang lebih dewasa, cerdas, menuju Indonesia yang lebih baik lagi dalam sepak bola.
“Buku ini sudah lama saya susun, kebetulan saya juga pelaku suporter. Saya bukan sekadar peneliti, tapi juga pelaku. Di sini saya sangat menghayati dan merasa sedih karena di kalangan kita sendiri kadang apa makna Sasaji gak tahu, kenapa Arema itu biru gak tahu, kenapa pakai logo singa gak tahu,” kata Bison.
“Akhirnya saya berpikir apa langkah yang bisa membuat mereka mengerti Arema. Harus ada rekam jejak berupa buku, ada versi digital, dan fisik.”
Buku History Of Aremania Langkah Awal Menuju Perpustakaan Arema
Bison menjelaskan, buku History of Aremania ini merupakan alangkah awal untuk mewujudkan adanya Perpustaan Arema sebagai bahan literasi bagi Aremania. Nantinya, perpustakaan itu akan menjadi sport tourism bagi publik.
“Ini nanti larinya ke sport tourism, bahwa suporter yang datang ke Malang bukan hanya ke stadion, tapi larinya ke perpustakaan untuk membaca sejarah sepak bola Malang. Harapan saya, ini menjadi pioner membuka cakrawala kita, menjadi suporter yang cerdas dan dewasa,” tambahnya.
“Kita awali dari Malang untuk Indonesia. Di sini saya bergerak di bidang literasi. Di Malang ada suporter, pemain, manajemen. Coba kita gali lagi, suatu saat bisa hadir Perpustakaan Arema. Mudah-mudahan itu bisa terwujud di Stadion Kanjuruhan.”
Buku History of Aremania Dijual Untuk Umum
Bison memastikan buku History of Aremania ini dijual untuk umum di Toko Buku Togamas Malang. Sebagai ajang promosi sekaligus edukasi, pihaknya juga akan melakukan bedah buku di kalangan Aremania.
Pada bulan September ada bedah buku di Korwil Tumenggungan, Oktober sampai November kita di Arema Jawa Tengah, Kalimantan, dan Jakarta. Selain itu, Bison coba membedah buku di komunitas suporter lainnya.
“InsyaAllah kami ingin melakukan bedah buku di elompok suporter Persebaya. Ini langkah awal kita ubah imej Aremania bukan arogan. Kita berikan edukasi cara nonton bola yang baik. Kita masih komunikasikan dengan Bonekmania,” tandasnya.