Manajemen Arema percaya Aremania bakal memenuhi laga kandang Arema menjamu Dewa United di Pekan 1 Liga 1 2024-2025, Senin (12/8/2024), pukul 15.30 WIB. Tiket Rp150 ribu diyakini tak surutkan antusiasme Aremania.
Arema bakal tampil di Stadion Soepriadi, Kota Blitar dengan kuota 3000 tiket yan disiapkan. Ada 2500 tiket ekonomi seharga Rp150 ribu dan 500 tiket VIP yang dijual Rp200 ribu.
Manajer Operasional Arema, Sudarmaji menyebut, harga tiket ekonomi yang sempat menjadi pro-kontra di kalangan Aremania sama seperti harga musim lalu. Bedanya, Aremania lebih diuntungkan karena biaya transportasi lebih terjangkau karena Arema bermain di Blitar, bukan Bali.
“Secara psikis kita gak berdebat soal harganya, tapi kita ingin mengangkat derajat Stadion Soepriadi, membangun imej Aremania yang sudah berubah. Tiket dengan harga Rp150 ribu saja Aremania pasti mampu,” kata Sudarmaji.
“Ini juga menjadi momentum bagaimana kerinduan Aremania yang luar biasa untuk mendukung tim Arema. Kami mohon maaf kalau kebijakan harga tiket ini dianggap keliru, atau gak berpihak kepada Aremania. Tapi kami otimistis kebijakan ini gak merugikan Aremania.”
Alasan Arema Tetapkan Harga Tiket Rp150 Ribu
Sudarmaji menjelaskan sejumlah alasan kenapa Arema menetapkan harga tiket ekonomi Rp150 ribu musim ini. Pihaknya berharap pengertian Aremania, khususnya terhadap pengorbanan yang sudah dilakukan klub.
“Kami sudah melalui diskusi dengan banyak pihak, termasuk Presidium Aremania. Kami melakukan riset kepada Aremania sendiri. Harga tiket ekonomi ini sebenarnya tidak naik dan tidak turun, malah harga tiket VIP yang turun jauh dari harga lama,” imbuhnya.
Menurutnya, analisa secara ekonomisnya, biaya away Aremania lebih murah ke Blitar, bahkan mencapai 40 persen ketimbang away ke Bali. Selain itu, kuota yang diperbolehkan hanya 3000 penonton saja, dan akan naik sesuai hasil evaluasi.
“Tentunya kita harus menghitung lagi, pindah ke stadion ini seperti pindah ke stadion baru. Kami harus mengubah komposisi stadion sampai 60 persen, tentu itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tambahnya.
Dalam waktu dua pekan saja, dengan tuntutan harus lolos reasesmen, Arema merenovasi Stadion Soepriadi. Renovasi itu terdiri dari pengecatan dan penomoran tribune, sembilan pintu, penggantian tiang dan jala gawang, yang harus dibeli di vendor yang sudah bersertifikat FIFA sesuai rekomendasi PSSI.
“Belum lagi ada regulasi yang tiba-tiba ada, yakni LED perimeter. Kita harus mendatangkannya. Beli baru tentu harganya gak murah. Kalau tidak pakai LED maka dendanya Rp250 juta tiap laga kandang,” tandasnya.