Hari Raya Idhul Fitri tahun ini menjadi lebaran yang ‘gila’ bagi penggawa Arema dan klub Liga 1 2023-2024 lainnya. Mereka ‘dipaksa’ menjalani libur lebaran yang super singkat demi berputarnya kompetisi sesuai jadwal semula.
Bagaimana tidak ‘gila’, karena klub dipaksa memilih antara dua hal, tetap berlatih dengan risiko kehilangan momen merayakan hari yang fitri, atau libur lebih lama dengan konsekuensi minim persiapan jelang laga Pekan 31.
Sejatinya, jika berjalan dengan jadwal semula, laga Pekan 31 digelar pada 2 April, lalu ada jatah libur yang cukup ideal hingga 10 hari sebelum momen lebaran. Kemudian laga Pekan 32 digelar mulai 15 April, atau H+5 setelah lebaran.
Segalanya berubah ketika PSSI meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda kompetisi sampai 3 Mei demi Timnas Indonesia U-23 yang tampil di Piala Asia U-23 2024. Namun, tak lama berselang, keputusan itu pun direvisi.
PT LIB lantas memutuskan Liga 1 2023-2024 dilanjutkan kembali pada 15 April. Diduga, keputusan itu diambil PT LIB setelah didesak klub-klub peserta yang keberatan menambah kontrak pemain hingga Mei jika berhentinya liga molor.
Lebaran yang Gila Bagi Penggawa Arema dan Klub Liga 1 2023-2024 Lainnya Dinanti Jadwal Padat
Jadwal padat menanti para penggawa Arema dan klub-klub peserta Liga 1 2023-2024 lainnya. Hal itu tak lepas dari sempat ditundanya kompetisi demi agar klub-klub mau elepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23.
Jika benar ada keinginan klub-klub untuk mengakhiri kompetisi sesuai komitmen jadwal awal, maka Liga 1 2023-2024 harus diakhiri pada April 2024. Jadwal kompetisi pun mau tak mau harus dimampatkan.
Para pemain harus tampil tiap lima hari sekali untuk menyelesaikan empat pertandigan terakhir. Artinya, para penggawa Arema harus menyiapkan fisik terbaik untuk menyelesaikan kompetisi musim ini.