Alun-alun kota Malang sudah ada sejak masa kerajaan singasari? keberadaan alun alun tersebut telah mengalami banyak perubahan dan fungsi semenjak abad 12.
Terdapat 4 periode penting dalam terbentuknya alun alun kota malang yakni periode kerajaan, penjajahan, sebelum revitalisasi, dan sesudah revitalisasi. Pada zaman kerajaan singosari alun alun kota malang digunakan sebagai halaman ibukota kadipaten. Tempat ini juga di anggap sakral karena menggambarkan hubungan simbolisasi raja dan masyarakat yang mengabdi.
Sejarah Alun-alun Kota Malang
Kota malang adalah kota agraris namun itu semua berubah ketika penjajahan belanda pada tahun 1707, kota malang menjadi kota administrasi dengan melakukan pembangunan gereja, kantor bank, rumah rumah pejabat daerah dan pemukiman lainnya di sekitar alun alun malang.
Alun- alun kota malang juga ikut dibangun pada saat penjajahan oleh belanda dengan maksud politis, dengan maksud untuk menunjukkan bahwa kota malang telah dikuasai belanda. Alih alih belanda menguasai alun alun tersebut rakyat justru menjadikan alun alun sebagai tempat publik seperti berjualan, bercengkrama, nongkrong dan lain sebagainya.
Aktivitas tersebut terlihat amat kontras dengan gedung di sebelah alun alun kota malang, yakni gedung Societeit Concordia. Gedung tersebut adalah gedung tempat hiburan bagi kalangan eropa dan belanda, pribumi dilarang masuk ke dalam gedung tersebut. Hal ini seperti mengatakan bahwa inilah cara rakyat pribumi untuk bersenang- senang.
Periode modern sebelum revitalisasi alun alun ini terdapat banyak pedagang kaki lima dan pertunjukan seperti topeng monyet dan banyak lagi. Karena dirasa kurang nyaman akibat pedagang kaki lima yang kurang tertib saat berjualan, hal tersebut dihilangkan dan direvitalisasi fasilitasnya
Sekarang alun alun kota malang telah dilengkapi dengan tempat berfoto yang hits pada jaman sekarang, lapangan skateboard dan bangku-bangku taman serta lampu yang menarik. Untuk harga tiket sendiri tidak ada alias gratis, tetapi anda harus membayar parkir sebesar 2.000 ribu rupiah. Fasilitas yang disediakan disana adalah toilet, tempat bermain anak, dan masjid. Disarankan untuk membawa makanan sendiri karena disana jarang sekali penjual makanan.