Masyarakat Malang Raya punya banyak jajanan khas yang bisa Anda cicipi. Ada beberapa di antaranya yang hanya bisa Anda lihat di saat Lebaran tiba. Salah satunya adalah Kue Pan. Apakah Anda pernah mencicipinya?
Jika bersilaturahmi di momen Hari Raya Idul Fitri ke rumah sanak saudara atau teman yang ada di Malang, di mejanya Anda bakal menemui kue Pan ini. Biasanya jajanan tersebut dikemas dalam toples plastik yang tidak terlalu tinggi. Bisa dibilang jajanan ini menjadi suguhan wajib bagi warga Malang Raya di hari yang fitri.
Masyarakat Malang juga sering menyebut jajanan satu ini dengan sebutan Pan-panan. Bahkan, yang cukup menggelitik, sebagian orang menyebutnya kue Amien Rais. Sebutan itu tak lepas dari namanya yang identik dengan nama partai politik (Parpol) tempat sang politisi bernaung, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
Kue Pan terbuat dari bahan dasar tepung terigu dan kelapa. Tergolong kue kering, jajanan ini renyah ketika digigit masuk ke mulut. Karena komposisi bahannya terdapat campuran kelapa, rasanya pun gurih dan legit. Ada pula varian yang tak menggunakan kelapa di dalamnya. Namun demikian, rasanya tetap memiliki sensasi tersendiri ketika dicicipi.
Dilihat dari penampilannya saja kue ini bentuknya beragam, dan tak kalah menariknya dengan nama yang disandangnya. Kue Pan ini biasanya dicetak berbentuk persegi panjang dan tipis. Ada pula yang dicetak menyerupai bintang, bulan sabit, bahkan bentuk hati. Kue kering satu ini berwarna putih pucat, atau terkadang putih kecoklatan. Ada kue Pan yang polos, ada pula yang diberi topping di atasnya. Biasanya digunakan topping selai nanas, strawberi, atau coklat, bahkan ada yang pakai wijen.