Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang terus menghimbau masyarakat Kota Malang untuk selalui mawas diri akhibat dari dampak cuaca ekstrem yang sering terjadi hingga awal tahun 2022 ini. Hujan lebat kini sudah dapat menyebabkan Kota Malang mengalami banjir. Selain banjir, kini juga sudah terdapat beberapa titik yang terjadi longsor.
Inilah, akibat yang ditimbulkan oleh tanah longsor di Muharto
Akibat dari bencana alam seperti banjir dan longsor sebenarnya tidak murni dari alam. Hal ini juga merupakan akibat dari ulah manusia sendiri. Banjir terjadi karena tersumbatnya aliran sungai, banyak penyebabnya adalah sampah. Himbauan membuang sampat pada tempat yang benar masih belum menyadarkan manusia untuk selalui mengikuti aturan. Tidak sedikit masyarakat yang dengan mudahnya membuang sampah ke sungai. Logika masyarakat seperti ini merupakan masyarakat yang egois dan tidak memiliki pola piker yang panjang.
Longsor sendiri juga disebabkan karena terjadinya erosi tanah dan dipengaruhi juga dengan akibat adanya arus aliran air yang tinggi. Selain itu longsor juga diakibatkan karena telah berkuangnya jumlah pepohonan dan dijadikan menjadi bangunan-bangunan. Tanah longsor juga bisa karena kurangnya tempat resapan air, sehingga air menjadi menumpuk.
Akhir-akhir ini sudah terjadi longsor di beberapa titik di Kota Malang untuk kesekian kalinya. Masyarakat sekitar atau sepanjang sempadan atau batas-batas sungai untuk selalu berhati-hati karena masih sering terjadinya hujan lebat yang terjadi di Kota Malang. Karena bencana tanah longsor sendiri juga menjadi ancaman selama cuaca ekstrem masih terus terjadi.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, bencana longsor sudah terjadi dan menimpa tujuh rumah di Jalan Muharto gg. 5 Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang. Kejadian longsor ini kemudian kembali terjadi lagi di titik lainnya di Jalan Tapak Siring Rt 02 Rw 04, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen. Tidak separah yang terjadi di Jalan Muharto, longsor di Kelurahan Samaan ini hanya mengakibatkan dinding plengsengan ambrol. Walaupun tidak mengalami kerusakan cukup parah, bencana ini tetap membuat trauma bagi warga sekitar.