Fenomena milky way di gunung Bromo adalah salah satu fenomena alam langka yang dapat ditemukan di area Bromo yang mampu menarik wisatawan untuk mengunjungi Bromo dengan ketinggian 2.770 Mdpl ini.
Milky way muncul hanya pada saat gelap malam. Kita bisa menyaksikan kumpulan dari jutaan bintang yang memiliki volume seperti debu dan juga gas yang terletak di piringan / bidang galaksi (Milky Way), kira menyebutnya sebagai Galaksi Bima Sakti.
Waktu terbaik untuk melihat Fenomena milky way di gunung Bromo ini dimulai pada pukul 09:00pm hingga pukul 12.00 malam hari. Waktu yang pas untuk melihat milky way dilakukan pada musim kering dari bulan April hingga bulan September. Pada musim ini, cuacanya akan cerah dan tanpa awan sehingga Fenomena alam milky way di Bromo akan sangat jelas terlihat. Fenomena inilah yang sangat disukai oleh beberapa kalangan seperti para star gazer dan para pecinta fotografi.
Tips Memotret Fenomena Milky Way di Bromo dengan HP
1. Gunakan Fitur Kamera Smartphone Dengan Fitur Manual Mode
Dikutip dari Explorebromo.com, memotret gugusan bintang dan milky way di Gunung Bromo bisa menggunakan kamera hp. Dengan cara ini kita memerlukan bantuan fitur kamera smartphone yang memilih mode manual. Karena kita akan memotret pada kondisi yang gelap dengan objek bintang berada di lokasi yang jauh, memerlukan beberapa pengaturan khusus dari kamera hp, yang tidak bisa diwakili oleh mode otomatis.
2 Cari Waktu Yang Tepat dan Lokasi Yang Ideal dan Jauh dari Cahaya
Kondisi idealnya adalah saat langit bener-bener cerah tanpa awan dan hujan serta gelap kecuali cahaya bintang-bintang. Musuh utama ingin menangkap cahaya dari bintang adalah kondisi cahaya di sekitar kita. Oleh karena itu, jika berada di tempat yang masih cukup banyak cahaya, sensor kamera akan kesulitan menangkap satu-satunya sumber cahaya di langit.
3. Wajib Gunakan Tripod
Satu lagi perlengkapan yang wajib kamu siapkan adalah tripod. Saat mengambil foto bintang di langit, kamera smartphone akan menggunakan kemampuan long exposure yang artinya lensa kamera akan menangkap cahaya dengan waktu yang lebih panjang dalam situasi yang tetap alias tidak bergeser atau goyang.
Seperti yang kita ketahui Bromo begitu terkenal dengan keindahan sunrise atau matahari terbitnya. Selain sunrise juga kita akan disuguhi pemandangan padang rumput savana yang sering disebut dengan bukit teletubies dan hamparan pasir berbisik.
Baca juga: Berlibur ke Bromo? Jangan Lupa Siapkan 6 Poin ini
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.