Tak semua item protokol kesehatan bisa diterapkan oleh suporter di tiap pertandingan lanjutan Liga 1 2020, salah satunya menerapkan jaga jarak di stadion. Hal ini diungkapkan salah seorang Aremania, Awang Karta.
Menurutnya, sebagai Aremania, siap-siap saja menerapkan protokol kesehatan saat mendukung tim Arema berlaga di kandang maupun tandang. Mulai dari mengenakan masker, membawa hand sanitizer, dan mencuci tangan di tempat-tempat yang disediakan oleh Panpel Arema nantinya.
Namun, untuk menjaga jarak di tribune stadion, Awang mengaku ragu para suporter bisa melakukannya. Sekalipun Panpel bakal memberikan imbauan kepada suporter, rasanya sulit untuk mencegah suporter bergerombol di dalam dan luar stadion.
“Kalau protokol kesehatan diterapkan pada suporter sepak bola, dapat dikatakan bisa, atau bisa juga tidak. Kalau pakai masker, bawa hand sanitizer, atau cuci tangah dengan sabun okelah. Yang paling sulit dijalankan adalah jaga jarak di tribun, karena tidak akan mungkin bisa dilakukan,” kata Awang kepada WEAREMANIA.
Menerapkan Jaga Jarak di Stadion Terhalang Kebersamaan
Awang Karta menyebut, ada kendala tersendiri bagi suporter jika harus menjaga jarak di stadion, sekalipun sudah diberi tanda silang dalam radius satu meter pada lantai tribun. Kebiasaan suporter yang mendukung tim kebanggaannya dalam kebersamaan menjadi alasan tersendiri.
Menurutnya, di dalam stadion terdapat banyak sekali kelompok-kelompok suporter yang terdiri dari sejumlah korwil dan komunitas Aremania. Mereka terbiasa mendukung Arema secara berkelompok dan berbaur di tribune.
“Di dalam stadion kan ada kelompok Curva Sud, Curva Nord, Tribun Timur, dan lain-lain. Tidak mungkin menjaga jarak, pasti suporter itu inginnya berkumpul dan berkelompok. Meski pihak Panpel sudah memberikan imbauan agar jaga jarak di stadion, sangat kecil sekali kemungkinannya untuk diikuti,” tegasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.