Arema menerapkan tes medis lebih ketat sebagai syarat perekrutan pemain asing musim ini. Sebab, Arema belajar tak membeli kucin dalam karung soal pemain asing untuk Liga 1 2023-2024.
Sejauh ini, Arema mendatangkan tiga dari enam slot pemain asing yang tersedia. Mereka adalah Gustavo Almeida (Brasil), Ichaka Diarra (Mali), dan Charles Lokolingoy (Australia).
Baru-baru ini Arema batal mengontrak Andre Zanga (Kamerun). Dokter tim Arema, Nanang Tri Wahyudi menyatakan si pemain lolos tes kesehatan, tapi punya riwayat cedera di kaki kanan dan kirinya yang berpotensi kambuh.
“Tes medis ini lebih efektif untuk mencegah Arema membeli kucing dalam karung soal pemain asing. Kalau yang dulu-dulu kita diserahi pemain apa pun kondisinya, kecuali kondisi kesehatannya. Kalau sekarang lebih detail ke risiko cedera,” kata Nanang.
Arema Belajar Dari Pengalaman-pengalaman Sebelumnya
Tes medis ini diperketat jelang Liga 1 2023-2024 lantaran belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Tragedi salah pilih pemain asing memang kerap menimpa Arema.
“Hasil tes medis yang kami lakukan itu ada tiga kategori, yaitu fit, tidak fit dan fit dengan catatan. Keputusan ada di tangan manajemen dan pelatih, kami hanya memberikan gambaran,” imbuhnya.
“Misal, pemain asing itu ibaratnya mobil Ferrari bekas, mahal, tapi speknya ada cacat di bagian A, B, C, dan seterusnya. Jadi istilahnya bukan beli kucing dalam karung lagi, sudah tahu isinya kucing, tahu warnanya apa, tahu cacatnya apa. Kalau tetap mau dibeli kan terserah yang beli, kami hanya kasih gambarannya saja.”
Perkecualian Tanpa Toleransi
Nanang menambahkan, ada situasi dan kondisi perkecualian yang tanpa toleransi. Menurutnya, keputusan itu berkaitan dengan kondisi kesehatan si pemain.
“Yang fatal kan kalau gak lolos tes kesehatan, gak ada toleransi, benar-benar gak boleh dikontrak. Misal jantungnya bermasalah, demi keselamatan dia juga, besar risikonya,” tuntasnya.