Striker Charles Lokolingoy ungkap penyebab kalahnya Arema dari Borneo FC Samarinda di Pekan 2 Liga 1 2024-2025, Sabtu (17/8/2024). Dalam laga yang digelar di Stadion Soepriadi, Kota Blitar itu, Skuad Singo Edan kalah dengan skor 0-2.
Setidaknya, ada 13 kreasi peluang dari Arema yang terbuang sia-sia sepanjang 2×45 menit. Tak kurang dari 18 tembakan yang mereka lakukan, tujuh tembakan di antaranya mengarah ke gawang Borneo FC, termasuk tiga kali yang terkena gawang.
Lokolingoy berkilah, untuk mencetak gol, sebuah tim harus menciptakan peluang demi peluang. Ketika peluang itu sudah banyak dicbuat, tapi belum ada gol yang terjadi, maka dewi fortuna belum berphak kepada Arema.
“Saya pikir kami sudah bermain degan baik, kami punya beberapa peluang, tapi ini yang terjadi, tak ada gol tercipta buat kami. Beginilah sepak bola, kami gak beruntung kali ini. Kami membuang-buang kesempatan,” kata Lokolingoy.
Kalahnya Arema Dari Borneo FC Samarinda Berbanding Terbalik Dengan Hasil Final Piala Presiden 2024
Sebelum bertemu di Pekan 2 ini, Arema dan Borneo FC memang sempat bertemu di final Piala Presiden 2024. Saat itu, selain membawa Arema juara, Lokolingoy memberikan assist dan terpilih sebagai pemain terbaik.
Pemain asal Australia itu memberikan assist untuk gol Wiliam Marcilio untuk membawa Arema unggul sebelum disamakan oleh gol Leo Gaucho. Skuad Singo Edan akhirnya memenangi partai puncak itu lewat drama adu penalti 5-4.
“Menurut saya, di Piala Presiden atau di Liga 1 ini, saya mencoba bermain sama baiknya. Mencetak gol atau tidak, kita harus berpikir bermain untuk mendapatkan kemenangan,” imbuhnya.
Selain terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Presiden 2024 itu Lokolingoy juga melesakkan tiga gol. Satu gol tambahan sebenarnya dibuatnya di partai final melawan Borneo FC, tapi dianulir, sehingga batal menjadi top skor turnamen tersebut.
“Jadi, seperti musim lalu, saya mencetak gol di satu pertandingan, lalu tidak mencetak gol di pertandingan berikutnya, tapi kemudian bisa mencetak dua gol di pertandingan lainnya,” tandasnya.