Banyak yang mendukung Arkhan Fikri bermain di luar negeri tinggalkan Arema. Pelatih Fernando Valente bicara kelayakan gelandang Arema tersebut.
Bahkan, kabarnya pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mau repot-repot mencarikan klub buat Arkhan. Pemain berusia 18 tahun itu menurutnya layak bermain di Korea Selatan atau Eropa.
Fernando merasa, sangat pentng bagi pemain muda untuk berkompetisi di kompetisi luar negeri. Namun, menurutnya banyak orang terlalu berekspektasi tinggi terhadap para pemain muda yang membuat perbedaan di antara pemain seusianya.
“Ketika keluar dari zona usia dan zona nyaman, lalu pergi bermain di luar negeri, Arkhan harus punya mentalitas kuat. Dia harus membuktikan lebih baik dari pemain-pemain lain,” kata Fernando.
Masalah-masalah Jika Arkhan Fikri Bermain di Klub Luar Negeri
Fernando juga membeberkan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi Arkhan jika benar-benar memutuskan berkarier di luar negeri. Yang pertama harus disiapkan pemain asal Serdang Bedagai itu adalah mentalitas yang kuat.
“Ketika masih muda, mereka seharusnya punya mental kuat untuk bertarung. Jika performanya tidak terlalu bagus, itu akan menjadi masalah. Akhirnya harus kembali ke negara asalnya karena mereka tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru,” imbuhnya.
“Ketika berbicara soal pemain muda, kita harus sabar. Selain membuat mereka memahami perbedaan permainan, kita juga harus membuat mereka paham transisi dari usia muda ke senior. Ini yang harus dipahami. Ini adalah beda yang sangat besar.”
Jangan Sampai Lenyap Ditelan Bumi
Fernando berpesan kepada Arkhan jangan sampai mecontoh pemain-pemain lain yang bagus di usia dini, tapi lenyap ditelan bumi ketika masuk ke level senior. Sebab, pelatih berusia 64 tahun itu tahu sudah banyak contohnya yang demikian.
“Pemain-pemain seperti itu lenyap karena ketika di kelompok usia gak menyiapkan diri dengan baik, termasuk secara mental dan paham mereka harus bekerja lebih keras. Mereka juga harus tahu cara menghadapi pemain-pemain senior. Apalagi kalau mereka gak menyiapkan diri untuk memahami ide-ide dari pelatih lain,” tegasnya.