Arema bakal merugi jika melepas Charles Raphael de Almeida di bursa transfer pemain kali ini. Setidaknya, ada tiga alasan berdasarkan data statistik pemain asal Brasil tersebut di Liga 1 2023-2024.
Raphael menjadi andalan Arema sejak awal musim, sehingga mampu mencapai menit bermain hingga 2.273 menit dalam 29 laga. Pemain berusia 29 tahun itu menyumbangkand ua gol untuk Arema, yang semuanya dari skema tendangan bebas langsung.
Ada indikasi pemilik jersey bernomor punggung 32 itu bakal tersisih dari skuad Arema musim depan. Pasalnya, sejak Widodo Cahyono Putro ditunjuk sebagai pelatih kepala, Raphael kerap duduk di bench.
Dengan posisi natural sebagai gelandang bertahan, Raphael lebih sering difungsikan sebagai bek tengah di Arema. Justru hal itulah yang membuat atribusi bertahannya lebih mengkilap ketimbang pemain bertahan Arema lainnya.
Inilah 3 Alasan Arema Bakal Merugi Jika Melepas Charles Raphael
1. Tukang Block
Gawang Arema kebobolan 60 gol dalam 34 laga musim ini. Charles Raphael berperan penting dalam mencegah jumlah itu tak lebih banyak lagi.
Terbukti, 21 blocking sempat dilakukannya, yang tercatat sebagai yang terbanyak di antara pemain Arema lainnya. Blocking terbanyak dilakukannya di laga melawan Bhayangkara FC yang berakhir 0-0, yakni tiga blocking.
2. Tukang Sapu
Raphael pun menjadi tukang sapu terbaik Arema musim ini dengan koleksi 103 sapuannya. Artinya, Raphael melakukan satu sapuan tiap 22 menit sekali.
Rekor sapuan yang dilakukannya dalam satu laga adalah 12 sapuan. Momen itu dilakukan Raphael saat Arema mengalahkan Persikabo 1973 1-0 di putaran pertama.
3. Tukang Potong
Predikat sebagai tukang potong terbanyak Arema musim ini juga disandang Raphael. Dalam 29 laga, total 86 intersepsi dilakukan pemain asal Rio de Janeiro tersebut.
Artinya, Raphael setidaknya melakukan 2,9 intersep di tiap laga yang dijalaninya bersama Arema. Sama halnya satu intersep dilakukannya tiap 26 menit sekali di lapangan.