PSSI menunjuk Stadion Kanjuruhan menjadi venue Piala Menpora 2021 untuk Grup B. Setidaknya, ada 5 hal menarik yang mewarnai pelaksanaan pertandingan di stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang tersebut.
Arema sebagai tim tuan rumah tidak bermain di kandangnya tersebut. Mereka dimasukkan di Grup A yang dimainkan di Stadion Manahan, Solo demi asas fairness.
Sementara, di Grup B ini terdapat empat tim yang bertanding di Malang, dengan Bhayangkara Solo FC sebagai tim tuan rumahnya. Selain itu, tiga tim lainnya ada Persija Jakarta, Borneo FC, dan PSM Makassar.
Laga perdana Grup B digelar Senin (22/3/2021) pukul 15.15 WIB dengan mempertemukan Borneo vs Bhayangkara. Pertandingan kedua ada PSM vs Persija pada pukul 18.15 WIB.
Inilah 5 Hal Menarik Stadion Kanjuruhan Menjadi Venue Piala Menpora 2021
1. Pengamanan Ketat
Pengamanan ketat dilakukan di sekeliling Stadion Kanjuruhan pada hari H pertandingan oleh Polres Malang. Petugas kepolisian dibagi ring 1 hingga ring 4.
Terdapat 65 personel yang diterjunkan melakukan penyekatan sesuai regulasi pertandingan. Rinciannya, ada 5 personel di ring 1 di dalam area stadion, 10 personel di ring 3 di sekitar pintu gerbang stadion, 50 personel di akses jalan menuju stadion.
Hanya mereka yang berkepentingan, seperti awak media misalnya yang diperkenankan melewati ring-ring tersebut. Mereka pun wajib menunjukkan identitas sesuai yang tertera dalam daftar hadir.
2. Akses Satu Pintu
Awak media yang sudah melewati ring-ring yang dijaga oleh petugas keamanan kemudian memasuki area dalam stadion melalui Pintu Utama. Pintu ini menjadi satu-satunya akses masuk ke dalam stadion bagi seluruh personel yang terlibat dalam pertandingan.
Sekadar informasi, biasanya dibuka beberapa pintu masuk sesuai kepentingan masing-masing. Misal pintu masuk pemain dan personel klub yang bertanding beda dengan pntu masuk wartawan.
Tidak seperti biasanya, kali ini setelah masuk dalam area stadion, siapa pun tidak diperkenankan untuk keluar-masuk lagi. Termasuk awak media, mereka harus menunggu di tribun yang sudah disediakan hingga pertandingan dimulai dan baru bisa keluar setelah laga usai.
3. Rapid Test On The Spot
Para awak media yang masuk melalui Pintu Utama wajib langsung melakukan rapid test on the spot. Metode yang digunakan kali ini adalah swab antigen untuk memastikan mereka bebas covid-19.
Mereka yang lolos dengan hasil non-reaktif diperkenankan melanjutkan tugasnya melakukan aktivitasnya. Sementara, mereka yang kedapatan hasilnya reaktif akan mendapatkan penanganan tindak lanjut oleh petugas medis yang ada.
Meski membawa surat keterangan bebas covid-19 dari hasil swab test dari luar, itu dianggap tidak berlaku. Mereka tetap diminta untuk melakukan swab test ulang di tempat.
4. Kios Diminta Tutup
Seluruh pedagang yang menempati kios di sekeliling stadion diminta untuk tutup sementara. Penutupan itu hanya dilakukan selama satu hari saat pertandingan digelar.
Para pedagang mau tak mau harus mematuhi aturan dari panitia pelaksana pertandingan. Beberapa hari sebelumnya, pengelola stadion sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang agar tak terjadi kesalahpahaman.
Selain hari H pertandingan, para pedagang di kios stadion tetap diperbolehkan beroperasi. Tentunya dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
5. Dihadiri Pejabat Terkait
Sebagaimana laga Grup A kemarin, Grup B ini juga akan dihadiri oleh para pejabat terkait. Mulai dari Kementrian Pemuda Olahraga (Kemenpora), PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), juga Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Tentunya, kehadiran para petinggi tersebut menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi Panpel lokal Malang. Selain itu, hal ini menjadi pertaruhan kredibilitas bagi mereka.
Para pejabat tersebut akan diperlakukan sama dengan para personel lain yang hadir di stadion. Mereka pun menjalani swab test dan sejumlah aturan ketat yang sudah menjadi regulasi penyelenggaraan pertandingan.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.