Kerajaan Singosari pernah Berjaya di tempat yang kini menjadi wilayah administrasi Kabupaten Malang. Ternyata masih banyak ditemukan peninggalan kuno Kerajaan Singosari yang masih bertahan di Malang hingga era kekinian ini.
Disebut juga Kerajaan Singhasari, Kerajaan Singosari merupakan sebuah kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok atau disebut juga sebagai Ken Angrok pada tahun 1222. Ken Arok sendiri dikenal sebagai pendiri Wangsa Rajasa.
Diketahui dari Prasasti Kudadu, Kerajaan Singosari ini dulunya bernama Tumapel. Nama kerajaan ini juga sempat disebut dalam sebuah berita Tiongkok dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan. Dijelaskan pula dalam Kakawin Nagarakretagama, bahwa sesungguhnya ibu kota Tumapel bernama Kutaraja, ketika pertama kali didirikan tahun 1222.
Lalu, pada tahun 1253, Wisnuwardhana mengganti nama ibu kota kerajaan itu menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Akhirnya, kerajaan ini pun lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Singhasari.
Inilah 5 Sisa Peninggalan Kuno Kerajaan Singosari di Malang Hingga Era Kekinian
1. Candi Jago
Candi Jago bisa ditemui di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Lokasinya berada sekitar 22 km di sebelah timur pusat Kota Malang. Menariknya, candi ini berada di antara pemukiman penduduk, sekira 200 meter sebelah timur Jalan Raya Tumpang.
Aslinya, candi ini bernama Candi Jajaghu, seperti yang diketahui dalam dua kitab kuno, yaitu kitab Pararaton dan kitab sastra kuno Nagarakertagama. Jajaghu sendiri merupakan sebutan dari suatu nama tempat suci yang bermakna Keagungan.
Candi Jago dibangun sebagai tempat mendarmakan Raja Wisnuwardhana. Dia merupakan raja Singosari ke-4 yang berkuasa pada tahun 1268 masehi. Kesimpulannya, candi ini merupakan peninggalan kuno Kerajaan Singosari di Malang.
Candi ini susunan bentuk bangunan yang unik dibandingkan dengan candi-candi pada umumnya. Kaki candi terdiri dari tiga tingkatan, mulai delapan anak tangga di tingkat pertama, empat belas anak tangga di tingkat kedua, dan tujuh anak tangga di tingkatan ketiga.
Candi yang terbuat dari atu andesit yang disusun ini sekarang memiliki ketinggian sekitar 10,5 meter. Sebab, kini kondisinya sudah banyak bagian dari atap candi yang hilang dan runtuh.
2. Candi Kidal
Masih berada di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, ada Candi Kidal yang terletak di Desa Kidalrejo. Nama candi ini muncul dalam kitab Pararaton sebagai pendarmaan Raja Anusapati.
Dalam kamus Jawa kuno, disebutkan kata ‘Kidal’ memiliki arti ‘Kiri’ atau juga bermakna ‘Selatan’ jika mengacu pada kata ‘Kidul’. Makna itu cukup masuk akal, lantaran candi ini sendiri berada di sebalah selatan-kiri atau tenggara dari lokasi Kerajaan Singosari.
Selesai dibangun pada tahun 1260, candi ini mempunyai struktur bangunan berundak yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian kaki (Upapitha) yang disebut Bhurloka yang menggambarkan alam atau dunia manusia. bagian badan (Vimana) yang disebut Bwahloka yang menggambarkan alam antara atau langit. bagian puncak (Cikhara) yang disebut Swahloka yang merupakan gambaran alam sorgawi atau kahyangan para dewa.
3. Candi Songgoriti
Daerah Songgoriti terkenal akan wisata pemandian ari panasnya, tapi tak banyak yang tahu jika di sini terdapat Candi Songgoriti yang juga peninggalan Kerajaan Singosari. Candi ini sebenarnya juga terletak di area wisata yang dimaksud. Candi ini terletak di Desa Songgokerto, Kota Batu, kurang lebih sekitar 3 km dari alun-alun Kota Batu.
Sebenarnya, nama candi ini adalah Candi Supo, yang dibangun oleh Mpu Supo atas perintah Raja Sindok. Fungsi candi ini sebagai tempat peristirahatan keluarga raja di pegunungan yang dekat dengan mata air. Gunung yang dimaksud di sini adlah Gunung Arjuna bagian selatan dan lereng Gunung Kawi bagian utara.
Candi ini disebut-sebut sebagai tempat pertemuan antra Ken Arok dengan Ken Dedes, yang kemudian membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Sayangnya, saat itu Ken Dedes masih berstatus sebagai istri Tunggul Ametung, Raja kerajaan Singosari.
4. Candi Sumberawan
Candi Sumberawan terletak tak jauh dari pusat pemerintahan Kerajaan Singsari saat ini, yakni di Desa Toyomarto, kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Lokasinya sekitar sepuluh menit berkendara.
Memiliki bentuk menyerupai stupa berbahan dasar batu andesit, candi ini memiliki ketinggian sekitar 5,23 meter. Lokasinya berada di ketinggian 650 meter di atas permukaan laut (mdpl) di bukit Gunung Arjuna.
Tak jauh dari candi, terdapat sebuah telaga yang berair jernih dan hutan pinus yang rindang di sekitarnya. Menurut cerita, candi ini merupakan sebuah tempat persinggahan bagi Raja Hayam Wuruk saat berburu, atau mengunjungi Singosari.
5. Candi Singosari
Candi Singosari merupakan sebuah candi utama yang menjadi peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singosari itu sendiri. Lokasinya berada di Desa Candirejo, kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Dengan tinggi sekitar 15 meter, candi ini menjadi sebuah tempat pendarmaan bagi Raja Kertanegara, raja Singosari yang terakhir.
Candi ini bisa dibilang sebagai perpaduan antara agama Hindu dan Buddha. Banyak sekali cerita rakyat yang tersimpan di dalamnya. Candi ini dianggap sebagai tonggak sejarah kejayaan agama Hindu-Buddha yang banyak dianut pada masa itu.