Candi Singosari pertama kali ketemukan oleh Belanda pada tahun 1980-an. Meskipun sebelum bernama Candi Singosari, Candi ini sudah punya nama tersendiri yaitu Candi Renggo oleh masyarakat setempat. Candi ini dulu oleh pihak Belanda menyebutnya Candi Menara karena bentuknya seperti menara. Menurut cerita masyarakat sekitar, candi ini dulu juga bernama Candi Cungkup.
Dari catatan sejarah, tidak ada yang tahu siapa yang menemukan pertama kali namun dari catatan kepurbakalaan yang pertama kali menyusun laporan candi tersebut adalah Gubernur Pantai Timur Laut Jawa bernama Niclaus Engelhard pada tahun 1801. Ia membuat laporan tentang adanya reruntuhan bangunan candi pada daerah dataran tandus Malang dalam tahun 1803 daerah Singosari.
Setelah hampir 100 tahun sejak terbuatnya catatan, akhirnya bagian Kepurbakalaan Belanda yang dulu berkuasa Indonesia mengadakan penelitian dan penggalian lebih dalam pada tahun 1901 dan 1904. Dari penelitian itu kemudian pada tahun 1934 mengadakan restorasi untuk kemudian melakukan pemugaran hingga tahun 1937.
Candi Singosari ditemukan dengan kondisi yang belum jadi.
Berserakannya bangunan candi saat awal mula ini perkirakan karena sebuah serangan yang terjadi yaitu oleh Jayakatwang dari Kerajaan Gelang-gelang atau Kediri tahun 1292. Saat terjadi serangan candi tersebut masih dalam tahap pembangunan sehingga tidak terselesaikan.
Ketidak selesaian bangunan candi ini bermanfaat juga bagi kita yang ingin mengetahui teknik pembuatan ornamen candi. Tampak bahwa hiasan itu kerjakan dari atas ke bawah. Bagian atas kerjakan dengan sempurna, bagian tubuh candi (tengah) sebagian sudah selesai sedangkan bagian bawah sama sekali belum selesaikan.
Salah satu dari tujuh candi yang dapat terselamatkan dari kemusnahan adalah candi yang sekarang kita sebut Candi Singosari ini. Adapun arca-arcanya banyak yang terbawa ke Belanda. Sedangkan arca-arca yang saat ini berada pada halaman Candi Singosari sekarang ini, berasal dari candi-candi yang sudah musnah itu yang bisa jadi merupakan tiruan seperti yang ada museum Nasional.
Arca yang asli tersebut banyak terdapat pada museum Leiden Belanda. Seperti Nandisvara, Mahakala, Dewi Durga dan Mahisha, Ganeca, Bhairava, hingga Brahma. Sementara untuk yang asli pafa candi tersebut menyisakan Arca Dwarapala.