Tahun 2023 akan semakin banyak kegiatan pembangunan infrastruktur di Malang Raya. Hal ini disebutkan setelah penambahan alokasi anggaran yang dipastikan oleh tiga pemerintah daerah (pemda). Total secara menyeluruh, anggaran ini di rencanakan adalah sebesar Rp 1,1 triliun yang sudah siap untuk dialokasikan oleh tiga pemda dalam melakukan perbaikan infrastruktur.
Salah satunya adalah yang dianggarakan oleh Kota Malang, pada tahun lalu pembangunan infrastruktur menentukan anggaran sebesar Rp 267 miliar. Sedangkan pada tahun depan, jumlah anggaran ditambah menjadi Rp 313 miliar. Besar nominal tersebut telah tertulis di dokumen kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) 2023.
Jika hal ini benar-benar terealisasi, berarti Pemkot Malang akan melakukan penaikan anggaran pembangunan infrastruktur sebesar 19 persen. Anggaran besar tersebut difokuskan untuk mengurai masalah banjir dan kemacetan yang selalu terjadi di Kota Malang.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, Wali Kota Malang Sutiaji menyebut bila di 2023 nanti akan ada program pengembangan saluran drainase. Pada program tersebut, pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp 59 miliar. Sementara untuk pembenahan dan perawatan jalan serta alat lalu lintas, masing-masing bakal dianggarkan senilai Rp 239 miliar dan Rp 15 miliar. ”Yang pasti dua masalah itu jadi fokus kami (di tahun depan), biar bisa ditekan mana yang paling parah masalahnya agar tuntas dulu,” kata dia.
Dua perangkat daerah (PD), yakni dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan permukiman (DPUPRPKP) dan dinas perhubungan (dishub) bisa dipastikan bakal bekerja lebih keras di tahun depan. Pihaknya menyampaikan jika rencana tersebut dapat dilakukan secara maksimal, maka target Kota Malang bebas banjir dapat terealisasi di tahun 2028 nanti.
Di tempat lain, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika secara tegas meminta dua problem klasik itu bisa jadi program prioritas. ”Plafon anggaran sebesar itu (Rp 313 miliar) setidaknya jangan sampai ada yang gagal, apalagi berbicara masalah infrastruktur,” tegas dia.