Rencana pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen terus dimatangkan. Pembangunan jalan yang tersambung dengan jalan tol Pasuruan-Malang itu ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Jalan tol ini direncanakan akan dibangun di empat kecamatan di Kabupaten Malang. Lokasi pembangunannya berada di Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Gondanglegi, dan Kecamatan Kepanjen.
Pemerintah Kabupaten Malang mempersiapkan jalan tol ini sebagai akses pendukung menuju ke wilayah pesisir pantai selatan. Nantinya, jalan tol ini diharapkan bisa terintegrasi dengan Jalur Lintas Selatan (JLS).
Rencana pembangunan jalan tol ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional. Di antaranya ada percepatan pembangunan Jalan Tol dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Nantinya, diharapkan, akses jalan dari TNBTS dan pesisir pantai Malang Selatan bisa terkoneksi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang, Romdhoni, menjelaskan, akan dibangun exit tol di empat kecamatan yang dilalui jalan tol ini. Karenanya, pemerintah daerah setempat diminta mempersiapkan jalan pendukung.
“Kami konsep jalan menuju wilayah pesisir nanti menjadi jalan yang memiliki fungsi kolektor. Artinya, mempunyai kecepatan lebih tinggi dari yang ada sekarang,” kata Romdhoni, seperti dikutip Berita Jatim.
Akses Pendukung Jalan Tol Malang-Kepanjen Diperlebar
Romdhoni menambahkan, pihaknya bukan cuma fokus pada rencana pembagunan jalan tol Malang-Kepanjen saja. Akses jalan pendukung pun siap digarap, salah satunya akan diperlebar agar kendaraan yang lewat bisa mencapai kecepatan maksimal 80 km/jam.
Menurutnya, badan jalan bakal dilebarkan menjadi tujuh meter. Bahu jalan sebagai pendukung pun masing masing akan dilebarkan menjadi 1,5 meter untuk samping kanan dan kiri jalan. Selain itu, dilengkapi pula dengan area pohon pelindung dan drainase dengan lebar yang sama.
Untuk mendukung suksesnya pembangunan jalan tol ini, menurutnya dibutuhkan pula kerjasama dengan pihak masyarakat setempat. Tak terkecuali untuk proses pembebasan lahan.
Sejak tahun 2019, Romdhoni sudah melakukan pembebasan lahan pada bagian jalan yang sempit. Pada tahun 2021 ini proses pengerjaan konstruksi seharusnya sudah bisa dimulai. Proses pembenahan itu sekarang ini dilakukan di wilayah Kecamatan Gondanglegi bagian barat untuk menyambut exit tol Bureng.
“Tahun 2019 lalu sudah ada pembebasan lahan dari bagian sempit, sudah dibebaskan tinggal menindaklanjuti konstruksinya,” tandasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.