Kamis, September 28, 2023
  • Kontak
  • Iklan
Ngalam Wearemania
  • Terbaru
  • Destinasi
  • Malangan
  • Kuliner
  • Info Penting
  • Arema FC
No Result
View All Result
Ngalam Wearemania
No Result
View All Result
Home Berita Terbaru

Jenderal Rudini, Perjuangannya yang Tak Sesingkat Namanya

Agung by Agung
20 Agustus 2023
in Berita Terbaru
0 0
0

Pada 21 Januari 2006 Indonesia kehilangan putra terbaiknya, Rudini. Jenderal bintang empat itu wafat dalam usia 77 tahun karena serangan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Jika melihat perjuangannya meraih puncak karier, baik di dunia militer hingga pemerintahan, rasanya tak sependek namanya.

Jenderal (purn) Rudini yang meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak, lahir di Malang, 15 Desember 1929. Mantan Menteri Dalam Negeri di era Orde Baru itu mengenyam pendidikan dasar hingga SMA di Bumi Arema. Ketekunannya dalam belajar membawanya meraih kesempatan untuk masuk Akademi Militer Breda di Belanda pada tahun 1951. Begitu lulus pada tahun 1955, Rudini kembali ke Indonesia dan dilantik menjadi perwira remaja dengan pangkat Letnan II. Selanjutnya, putra dari pasangan pasangan R. Ismangun Puspohandoyo dan Kusbandiyah ini menempuk pendidikan berikutnya, yaitu Suski, Bandung (1961), Para, Bandung (1964), Jump Master, Bandung (1966), Suspala, Bandung (1967), Seskoad, Bandung (1970), International Defence Management Course, AS (1973), dan Lemhanas, Jakarta (1977).

ArtikelTerkait

Nobar Laga Persebaya Surabaya vs Arema Untuk Aremania di Bioskop Cinepolis Matos

Forum Komunitas Pelatih Futsal Malang Raya Rasakan Sensasi Main Futsal di Unggung Sport Center

Unggul FC Malang Berbagi Ilmu Dengan Forum Komunitas Pelatih Futsal Malang Raya

Hari Libur Nasional di Bulan September 2023

ADVERTISEMENT

Mengomandani pasukan bukan masalah sulit baginya. Terbukti, Rudini pernah menjalani karier sebagai Danton sampai Danki di Batalyon 518/Brawidjaja. Ketika terjadi peristiwa pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Rudini menjadi pelatih taruna di AMN. Selepas jadi Danyon 401/Banteng Raiders (sekarang Yonif 400/Raiders) pada tahun 1967 dan Dan Brigif 18/Linud pada tahun 1972, Rudini akhirnya mendapat bintang satu, menyusul tongkat Panglima Komando Tempur Lintas Udara diserahkan kepadanya tahun 1975. Selanjutnya, ia menjadi Kepala Staf Kostrad pada tahun 1977, lalu menjadi Panglima Kodam XIII/Merdeka setahun berselang. Pada tahun 1981, Rudini dilantik menjadi Panglima Kostrad, lalu dipilih sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (1983-1986) sebagai puncak karier kemiliterannya.

Nama Rudini kemudian terpilih sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di 10 tahun terakhir periode kejayaan Orde Baru-nya Presiden Suharto. Rudini menjabat dalam Kabinet Pembangunan V mulai tahun 1988 hingga 1993. Tak layaknya pejabat Orde Baru lainnya, Jenderal Rudini bisa dibilang terbebas dari hujatan pada awal masa reformasi. Menariknya, Rudini malah dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) era 1999-2001. Ia pun memimpin penyelenggaraan Pemilu (Pemilihan Umum) pada 7 Juni 1999. Tanggung Jawabnya kala itu cukup berat memimpin 52 anggota KPU menyelenggarakan Pemilu dengan kontestan 48 partai politik yang pertama setelah 44 tahun.

Banyak bintang penghargaan yang telah diterimanya. Mulai dari Bintang Mahaputra, Satya Lencana Operasi Militer V, Bintang Lencana Santi Dharma, Bintang Lencana Seroja, Bintang Lencana Unicef, Bintang Lencana Kesetiaan 8 Tahun, Bintang Lencana Kesetiaan 16 tahun, hingga Bintang Lencana Kesetiaan 24 tahun.

Jasa dan pengabdiannya pada Ibu Pertiwi tak sebanding dengan namanya yang cukup singkat. Mungkin, gelar pahlawan sudah layak disandangnya. Sayang, belum ada wacana untuk mengabadikan namanya menjadi salah satu jalan di Malang, kota yang membesarkannya sebelum benar-benar menjadi orang besar.

Pria yang sempat tercatat sebagai anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menghembuskan napas terakhirnya di suatu Sabtu malam, sekitar pukul 23.00 WIB akibat serangan jantung. Selamat jalan, Jenderal!

ShareTweetSend
Previous Post

Unggul FC Malang Jadi Tim Fairplay di Liga Futsal Profesional Indonesia 2022-2023

Next Post

Markas Unggul FC Malang Jadi Tempat Pemusatan Latihan Timnas Futsal Indonesia

Agung

Agung

Kuli tinta yang mendedikasikan diri untuk Bhumi Arema

Related Posts

Hotel Lapidoth
Malangan

Hotel Lapidoth, Hotel Pertama di Malang

28 September 2023
Ngalampedia

Arsitektur Ala Romawi Kuno di Hotel Gajahmada Graha

27 September 2023
Berita Terbaru

Nobar Laga Persebaya Surabaya vs Arema Untuk Aremania di Bioskop Cinepolis Matos

22 September 2023
Berita Terbaru

Forum Komunitas Pelatih Futsal Malang Raya Rasakan Sensasi Main Futsal di Unggung Sport Center

19 September 2023

Arema FC

    Ngalam Wearemania

    Berita dan Destinasi Wisata Malang Raya dari Wearemania Network

    KATEGORI

    • Akomodasi
    • Berita Terbaru
    • Destinasi
    • Event
    • Fakta dan Mitos
    • Info Penting
    • Kuliner
    • Malangan
    • Ngalampedia
    • Ramadan
    • Sejarah
    • Tokoh
    • Wisata

    WEAREMANIA NGALAM

    Redaksi
    Kebijakan Privasi
    Pedoman Media Siber
    Pengaduan

     

    Disclaimer
    Hak Jawab & Koreksi Berita
    Ketentuan Pengguna
    Kontak dan Iklan

    © 2021 Ngalam Wearemania by Wearemania Network.

    No Result
    View All Result
    • Terbaru
    • Destinasi
    • Malangan
    • Kuliner
    • Info Penting
    • Arema FC

    © 2021 Ngalam Wearemania by Wearemania Network.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In