Kampung tematik di Kota Malang bakal beroperasi kembali meski pandemi covid-19 belum berakhir. Salah satunya, Kampung Warna-warni Jodipan siap menerima kunjungan wisatawan kembali mulai Jumat (4/9/2020).
Sebelumnya, kampung tematik di sekitar Daerah Aliran Sunga (DAS) Brantas itu ditutup selama sekitar enam bulan. Pengelola menghentikan aktivitas berwisata di kawasan KWJ sejak pandemi melanda Maret lalu. Praktis, tak ada wisatawan berkunjung, sehingga turut memangkas pemasukan warga sekitar.
Wali Kota Malang Sutiaji bakal mengizinkan destinasi wisata di wilayahnya dibuka kembali dengan catatan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Utamanya, pengelola tempat wisata itu wajib melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19 yang sudah diatur dalam Perwal Nomor 30 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
“Tetap kita minta masyarakat disiplin dan disiplin, Perwal 30 tetap dilaksanakan dengan baik,” kata Sutiaji dilansir Malang Times.
Kampung Warna-warni Jodipan Siap Diawasi Ketat
Selain menumbuhkan kesadaran dari pengelola dan pengunjung, untuk pelaksanaan protokol kesehatan ini bakal diawasi ketat. Sutiaji menyebut, bakal melibatkan sejumlah pihak untuk mengawasinya.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) sebagai instansi yang membawahi sektor pariwisata bakal berada di garda terdepan untuk pengawasan itu. Terlibat pula para aparat penegak hukum yang diterjunkan hingga tingkat kelurahan. Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat juga diharapkan turut berperan aktif.
“Nanti kan kita keliling terus, timnya sudah langsung disampaikan ke kelurahannya. Jadi semuanya sampai ke bawah kita dibantu Satpol PP, TNI, Polri, juga koordinasi dengan Babinkamtibmas, Babinsa di tingkat kelurahan di tingkat kecamatan,” imbuhnya.
Adakan Safari Pariwisata untuk Memantau
Selain itu, Pemkot Malang juga berencana mengadakan safari pariwisata. Tujuannya tentu untuk memastikan setiap tempat wisata yang dibuka kembali terstandarisasi protokol kesehatan.
Standar utamanya yang harus dipenuhi pengelola tempat wisata antara lain wajib menyediakan thermo gun dan alat cuci tangan. Selain itu, pengelola juga harus membatasi jumlah pengunjung separuh dari kapasitas di tempat wisata tersebut demi meminimalisir kerumunan.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.