Malang terus berkembang dengan berbagai tempat wisatanya hal ini tentu juga berkembang bentuk UMKM yang ikut meningkatkan perekonomian. Tak heran di Malang Raya sering tercipta tempat wisata baru baik itu wisata yang memanfaatkan alam maupun wisata modern. Hal ini tentu menjadi kabar yang baik karena sebagai bukti jika Malang telah mengalami kebangkitan ekonomi.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, telah dilakukan pembukaan dengan suasana yang sangat ramai dan meriah di Bon Desa, sebuah icon utama Desa Wisata Tulungrejo. Pengunjung yang menghadiri ini merupakan kumpulan para pelaku biro perjalanan se Jawa-Bali. Nantinya, mereka akan mengunjungi Kota Batu untuk singgah di destinasi unik ini sehingga menjadi referensi bagi rombongan yang akan dibawa.
Sebanyak 200 peserta tersebut menurut Humas Desa Wisata Tulungrejo Arrichman Mustofa hanya dikenalkan pada wisata baru Bon Desa saja. Selain itu juga diajak berkeliling menuju destinasi wisata yang legendaris seperti Selecta dan Coban Talun. “Untuk itu kami berharap agar kesan pertama ini membawa efek positif. Para pelaku biro perjalanan bisa menambahkan Desa Tulungrejo dalam agendanya saat membawa rombongan ke Kota Batu,” ucapnya.
Kesempatan baik ini tak hanya mengangkat pariwisata saja, namun juga menonjolkan UMKM. Potensi terbesar Kota Batu adalah apel, maka produk olahan apel mulai dari keripik, dodol, sirup, hingga wine apel juga dipamerkan pada stand-stand bazar UMKM yang ikut meramaikan sejumlah 20 UMKM. “Dalam mengembangan desa wisata itu harus ada 5 poin. Yaitu action, daya tarik, infrastruktur dan fasilitas, kelembagaan serta komunitas masyarakat. Saya kira 5 poin ini sudah ada. Tinggal kita tambahkan tentang promosi, saran dan kritik dari sesama pelaku wisata,” jelasnya kembali.
Salah satu peserta dari Magelang Frida Nur, mengatakan jika potensi di Desa Wisata Tulungrejo ini sangat melimpah, selain itu juga dikuatkan dengan suasana asri berupa keindahan alam, kesuburan tanah dan tanamannya, serta suhu yang sangat nyaman. “Tapi yang jadi saran kami adalah perlu ditambah sesuatu hal yang menarik seperti home stay. Karena tren setelah pandemi adalah wisatawan yang berasal dari family dengan jumlah sedikit lebih tertarik pada wisata yang sekalian ada penginapannya,” terang dia.
Lalu pihaknya juga menyarankan agar pengemasan wisata lebih diperjelas lagi. Serta akses menuju ke Bon Desa perlu dilebarkan segala bentuk dan semua kendaraan dapat mengakses dengan mudah. “Jadi yang harus dikembangkan itu adalah kejelasan. Seperti di mana rest area-nya, taman bunganya hingga tempat lain. Jika itu semua terpenuhi ditambah promosi yang gencar pasti bisa sangat ramai,” tutupnya.