Kasus positif Covid-19 di Indonesia secara umum sudah menurun, sehingga pandemic ini juga seolah telah berakhir karena kebijakan pemerintah soal pembebasan aturan pembatasan mobilitas masyarakat. Hal ini juga berlaku di Kota Batu yang memiliki jumlah positif Covid-19 sudah sangat landai. Bahkan tercatat, sejak bulan April hingga Mei akhir kasusnya hanya bertahan di angka 0 hingga 1 kasus saja. Dan saat memasuki di awal Juni, kasusnya bertambah menjadi 3 yang postif Covid-19.
Jumlah tersebut memang tergolong sangat sedikit jika dibandingkan pada puncaknya masa pandemic, sebab hal ini memang sudah meratanya vaksinasi di Indonesia. Sehingga dengan hal ini, masyarakat sudah boleh melakukan aktifitas di luar seperti biasa, tak hanya itu, masyarakat tetap tak boleh lengah soal pamdemi ini, dan diminta untuk melakukan vaksinasi booster.
Hal ini diminta oleh pemerintah kota sebab capaian vaksinasi booster di Kota Batu sendiri hingga saat ini masih sekitar 22,38 persen atau hanya 36.907 penerima. Pemkot melalui dinas kesehatan juga sudah melakukan penargetan dan juga menambah presentase penerima booster hingga 30 persen. Target tersebut juga sudah diberitakan sejak bulan Ramadhan kemarin, namun hingga saat ini masih belum terealisasi.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Tri Sulandari mengatakan, saat ini minat masyarakat untuk vaksinasi booster sudah menurun. Hal itu dikarenakan banyak yang menganggap pandemi sudah hilang. Namun kenyataannya masih berdampingan dengan virus yang masuk ke Indonesia pada 2020 lalu. “Meskipun begitu, kami tetap gencar melakukan sosialisasi dan vaksinasi booster door to door. Karena vaksin ini tameng kita dari virus tersebut,” kata Kartika.
Dalam menanggapi kendala kurangnya pemerataan vaksinasi booster tersebut, saat ini sector-sektor yang vital atau yang memiliki tingkat keramaian yang tinggi akan dijadikan daerah incara dinkes. Tempat tersebut meliputi tempat wisata, mall, sector pertanian hingga perdagangan. Sebab, titik kumpul masyarakat tersebut dianggap efektif untuk menjadi lading sosialisasi yang sekaligus sebagai tempat atau objek penerima vaksinasi booster.
Harapannya juga langkah tersebut dapat berjalan dan tercapai tujuaannya. Karena langkah sebelumnya yang telah dilakukan sudah tidak dapat berjalan sesuai rencana. Sebab,walaupun pandemic saat ini oleh masyarakat sudah dianggap hilang, vaksinasi booster ini juga perlu diterima bagi masyarakat.