Siswa sekolah dasar dan taman kanak-kanak, korban banjir bandang di Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang kembali ceria dan tertawa lebar. Sebab, mereka mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah dari Yayasan Dongeng Kepompong Indonesia.
Sebelumnya, mereka mengalami trauma pasca bencana banjir Oktober lalu yang menerjang desanya. Yayasan Dogeng Kepompong Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI), Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Unit Kecamatan Turen memberikan dogeng sebagai upaya proses penyembuhan pasca trauma atau trauma healing.
“Dongeng bisa menjadi salah satu cara untuk trauma healing bagi anak-anak pasca bencana,” kata pendongeng dari Yayasan Dogeng Kepompong Indonesia, Yudi Agus Priyanto Langga. Saat bencana, katanya, biasanya anak-anak mengalami kecemasan dan ketakutan. Sehingga perlu proses pemulihan atau penyembuhan. Agar mereka kembali ceria, tertatawa dan bergembira layaknya anak-anak.
Selain itu, Yudi juga menyisipkan cerita mengenai mitigasi bencana alam. Terutama banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi di daerahnya. Para siswa antusias, mereka menikmari cerita dan pesan yang disampaikan dalam dogeng dengan media boneka tersebut. “Anak-anak juga harus berlatih apa yang dilakukan jika terjadi bencana, kemana harus menyelamatkan diri,” ujarnya.
Mereka juga menyalurkan 62 paket perlengkapan sekolah untuk siswa Sekolah Dasar terdiri atas tas, buku, dan pensil. Sebanyak 20 paket serupa juga diberikan kepada siswa Taman Kanak-Kanak. Selain itu, juga dibagikan 200-an paket kudapan untuk para siswa. “Kami salurkan juga 15 paket sembako untuk guru SD dan TK di Lebakharjo,” ujarnya.
Bantuan paket perlengkapan sekolah, sembako dan kudapan tersebut berasal dari sumbangan siswa TK dan SD di Turen dan sekitarnya. Mereka menggalang bantuan anak-anak korban bencana banjir Malang Selatan melalui dogeng selama sebulan lebih. Hasilnya, terkumpul dana bantuan sebanyak Rp 13 juta dan kudapan.
Sumbangan tersebut khusus disalurkan kepada anak-anak, lantaran mereka sangat membutuhkan bantuan. Selain itu, juga memicu anak-anak agar semangat belajar dan menempuh pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi. “Wah…. senang sekali dapat tas baru,” kata salah satu siswa SDN Lebakharjo.
Sedangkan sejumlah anak-anak mengaku senang dan menikmati dogeng dari Yayasan Dogng Kepompong Indonesia. Mereka juga mengaku tetap semangat belajar dan bersekolah. “Semangat dan senang ada dongeng,” ujar siswa.
Kepala SDN Lebakharjo 2 Hery Purwaningsih menyampaikan kegiatan dongeng turut memompa semangat siswa untuk sekolah. Selain itu, dogeng juga disisipi pesan mengenai usaha mitigasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. “Terima kasih telah membantu pake perlengkapan sekolah dan menyuntikkan semangat agar tetap belajar dan bersekolah,” katanya.
Banjir menerjang 12 desa yang tersebar di delapan kecamatan d Kabupaten Malang pada 18 Oktober 2022. Banjir merendam ribuan rumah dan ratusan jiwa mengungsi. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Banjir dan tanah longsor menerjang Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Desa Sitiarjo (Kecamatan Sumber Manjing Wetan), Desa Pujiharjo dan Purwodadi (Kecamatan Tirtoyudo), Desa Bandung Rejo (Kecamatan Bantur), Desa Srimulyo dan Sukodono (Kecamatan Dampit). Kemudian, Desa Sumberoto (Kecamatan Donomulyo), Desa Gajahrejo dan Sidodadi (Kecamatan Gedangan), serta Desa Sumbemanjingkulon dan Pandanrejo (Kecamatan Pagak).