Masih banyak jalan raya yang berlubang di kawasan Kabupaten Malang. Namun, Pemkab Malang fokus perbaiki jalan raya yang rusak di Malang Selatan.
Perbaikan jalan itu masih terus dilakukan secara bertahap. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, diketahui sekitar 28 persen jalan di wilayahnya rusak.
Bisa dibilang, dari 1.668,76 kilometer panjang jalan di Kabupaten Malang, terdapat 467,25 kilometer yang perlu segera diperbaiki. Dari Rp335,16 miliar yang sudah diserap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terealisasi baru sekitar 7 persen atau setara Rp 23,46 miliar hingga 19 Juni 2023.
Serapan anggaran 7 persen itu masih untuk pemeliharaan rutin dan perbaikan jalan secara insidentil sebesar Rp50 miliar. Salah satu ruas jalan yang secara insidental sudah diperbaiki adalah Jalan Raya Pagak-Kepanjen.
Sementara, dari data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Malang, total ada 42 pemeliharaan rutin jalan yang sudah dikerjakan. Masing-masing jalan mendapat jatah Rp 200 juta, untuk jalan di Kecamatan Dampit, Tirtoyudo, dan Kecamatan Ngajum.
“Penyerapan kita sampai Desember. Jadi, akan kami maksimalkan secara bertahap,” kata Kepala DPUBM Kabupaten Malang, Suwiknyo.
Anggaran Perbaikan Jalan Raya di Kabupaten Malang Belum Bisa Dioptimalkan
Suwignyo menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, penyerapan anggaran perbaikan jalan di Kabupaten Malang belum bisa dioptimalkan di awal hingga pertengahan tahun. Ada alsan khusus mengapa situasi seperti ini sellau terulang setiap tahunnya.
Pada awal hingga pertengahan, penyerapan anggaran hanya untuk uang muka pengerjaan yang diperkirakan mencapai 20 persen atau sekitar Rp67,03 miliar.
“Karena proses pekerjaan fisik tidak bisa cepat. Penyerapan anggaran maksimal menunggu sampai kontrak selesai, biasanya bulan November,” imbuhnya.
Ditambahkannya, anggaran penyelenggaraan jalan yang dibiayai APBD belum mampu menuntaskan 28 persen jalan rusak di Kabupaten Malang. Makanya, pihaknya harus menerapkan skala prioritas.
“Dengan anggaran segitu, paling tidak kami bisa memperbaiki 10 persen dari total jalan yang rusak saja. Kami masih memprioritaskan akses menuju wisata dan jalan sirip penghubung Jalur Lintas Selatan (JLS),” pungkasnya.