Selain nastar dan kastengel, ada pula kue cantik yang bakal menyambut tamu saat momen Lebaran atau Hari Raya Idhul Fitri bernama kue putri salju. Namun, tak banyak yang mengetahui bagaimana sejarah kue putri salju itu sendiri?
Kue putri salju merupakan kue kering yang punya bentuk unik, yakni menyerupai bulan sabit. Tak hanya itu, kue ini menjadi lebih manis karena berhiaskan selimut gula halus berwarna putih seperti salju di seluruh tubuhnya.
Untuk membuatnya, kamu butuh adonan dari tepung terigu, tepung maizena, mentega dan kuning telur. Setelah dicampur, adonan itu kemudian dipanggang di dalam oven sampai matang.
Ada sensasi tersendiri ketika menggigit kue kering satu ini. Karena dominasi gula halus yang menyelimutinya, sudah bisa ditebak jika rasanya manis. Rasa itu akan berpadu dengan gurihnya adonan.
Kue ini biasanya dikemas dalam toples-toples plastik untuk dijual. Kamu bisa menemukannya di toko kue, toko roti, swalayan, dan minimarket terdekat untuk membelinya.
Putri salju biasanya disajikan dalam momen-momen hari raya. Selain Idhul Fitri, saat momen Natal dan tahun baru Imlek, kamu juga bisa menemukan keberadaan kue kering ini di atas meja di ruang tamu.
Inilah Sejarah Kue Putri Salju
Ada yang menyebut bahwa kue putri salju yang kita kenal di Indonesia ini berasal dari Austria. Sebab, di negara itu ada kue yang penampakannya sama persis, bernama Vanillekipferl.
Warga Austria juga membuat kue Vanillekipferl dengan bentuk bulan sabit dengan selimut gula halus. Hanya saja, yang membedakan adalah cita rasa vanila dalam adonannya.
Sementara, di Indonesia, nama putri salju sendiri konon diambil dari taburan gula halus berwarna putih di seluruh permukaan kue yang menyerupai salju. Sensasi dinginnya salju itu akan terasa ketika kue itu menyentuh gigi dan mulut saat digigit.
Selain kue putri salju, saat Lebaran biasanya juga ada yang namanya kue kastengel. BACA: Bagaimana sih sejarahnya kue kastengel yang konon juga berasal dari Eropa ini?