Kue Semprit merupakan salah satu jajanan yang bisa kamu temui saat momen Lebaran. Namun, tak banyak yang mengetahui seperti apa persisnya sejarah kue semprit yang ternyata ditemukan secara tak sengaja.
Kue semprit merupakan kue kering yang adonannya terbuat dari bahan tepung larut, margarin, butter, kuning telur, gula halus, keju cheddar parut, dan santan.
Cara membuatnya pun mudah, dan bisa dilakukan di rumah. Pertama, adonan yang sudah diaduk rata kemudian dimasukkan ke piping bag yang sudah dipasangi spuit. Adonan itu lalu disemprotkan ke atas loyang, yang nantinya dipanggang dengan oven.
Inilah Sejarah Kue Semprit khas Lebaran
Awalnya, kue semprit ini dibuat tanpa kesengajaan oleh sang koki. Kue ini diketahui berasal dari Jerman. Di negeri asalnya itu, kue ini sering disebut Kue Spritz yang berasal dari Bahasa Jerman, ‘spritzen’ yang artinya ‘dimuncratkan’.
Pada mulanya, sang koki ingin membuat kue ulang tahun. Namun, sebelum memanggang seluruh adonan untuk kue ulang tahun itu, dia lebih dulu mencoba memanggang sedikit adonan. Ternyata, hasilnya terciptalah kue kering yang renyah dan lebih tahan lama.
Sebutan Spritz sendiri tak lepas dari cara pembuatan kue semprit itu sendiri yang melibatkan alat bernama spuit. Adonan itu disemprotkan dengan bentuk tertentu. Bentuk yang umum biasanya melingkar atau menyerupai huruf S kapital.
Cita rasa legit melekat pada kue semprit yang sudah didinginkan usai dikeluarkan dari dalam oven. Seiring perkembangan zaman, cita rasa dan bentuk kue kering ini mengalami berbagai macam modivikasi sesuai bahan dan selera pembuatnya.
Selain kue Semprit, saat momen Lebaran biasanya kamu juga bisa menemui kue lainnya, seperti kastengel, nastar, putri salju, dan lain-lain. BACA: Inilah sejarah kue putri salju yang biasa menghiasi meja tamu saat Lebaran tiba.