Tempat ikonik di Kota Malang selain Alun-Alun Kota Malang yaitu Taman Alun-alun Tugu Balaikota Malang.
Tempat ini dikenal juga dengan nama Taman Tugu Balaikota Malang. Beberapa ada yang menyebutnya dengan Alun-alun Bunder, Taman Tugu Bunder, atau Alun-alun Tugu. Meski banyak penyebutan namanya, namun taman ikonik ini sangat indah dan menarik perhatian.
Sejarah Alun-Alun Tugu
Menurut catatan sejarah, taman Alun-Alun Tugu Balaikota Malang mulai dibangun pada zaman Belanda. Taman ini dibuat oleh Jenderal Pieter Zoen Coen, seorang Gubernur Pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa di Indonesia.
Ketika pertama dibangun, desain lansekap taman Balaikota Malang ini masih sederhana. Konsepnya terbuka tanpa dibatasi pagar yang menghalang dan belum ada tugunya.
Pada mulanya, taman ini dibangun untuk sekedar pelengkap halaman gedung Gubernur Hindia Belanda.
Selanjutnya setelah kemerdekaan, peresmian pembangunan Monumen Tugu yang ditandatangani oleh Mr. Soekarno dan A.G. Suroto. Namun, pada tahun 1948, terjadi Agresi Militer Belanda I yang menghancurkan monumen tugu.
Dan akhirnya pada tahun 1953, pemerintah Malang kembali membangun Monumen Tugu dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno.
Alun-Alun Tugu Sebagai Spot Foto
Monumen tugu dikelilingi oleh kolam yang dihasi teratai dan berisi ikan-ikan kecil. Kolam air ini juga dilengkapi oleh beberapa titik air mancur yang selalu memancarkan air pada pagi dan malam hari.
Air mancur ini selain menambah keindahan taman, juga berguna membantu sirkulasi air kolam.
Taman Balaikota Malang ini sering menjadi tempat untuk hunting foto bagi penggemar fotografi karena keindahannya.
Selain untuk hunting fotografi, taman ini nyaman juga dijadikan tempat berolahraga dan rekreasi. Atau bagi penggemar selfie, taman ini adalah spot fotografi menarik untuk melakukan selfie.
Subscribe channel Youtube kami dan ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania