Tak mau kecolongan seperti di Surabaya, Pemerintah Kota Malang mengunjungi PT HM Sampoerna di Malang, Senin (4/5/2020). Manajemen dan karyawan pabrik rokok di Kota Malang itu pun dites covid-19.
Tidak semua penghuni pabrik yang dites covid-19. Tercatat, hanya ada 22 orang manajemen dan karyawan yang menjalani rapid test covid-19. Tes itu dilakukan secara acak. Hasilnya, dari 22 orang yang dites itu, tak ada yang reaktif.
Walikota Malang, Sutiaji membenarkan, kunjungannya ke PT HM Sampoerna itu berkaitan dengan ditemukannya klaster baru penyebaran covid-19 di pabrik rokok Sampoerna Surabaya. Pihaknya cuma ingin memastikan, tak ada penghuni pabrik rokok Sampoerna di Malang terjangkit covid-19. Selain itu, Sutiaji juga ingin memastikan karyawan PT HM Sampoerna Malang bekerja sesuai dengan protokol kesehatan.
“Di Surabaya kan ada terpapar, sehingga sekarang ada klaster Sampoerna. Saya mengantisipasi supaya ini tidak terjadi di Kota Malang,” kata Sutiaji dilansir Kompas.
PT HM Sampoerna di Malang Tegaskan Sudah Antisipasi Covid-19
Sementara itu, Humas PT HM Sampoerna Malang, Nazarya turut angkat bicara. Pihaknya menegaskan, sudah ada langkah antisipasi potensi persebaran covid-19 di lingkup pabrik. Itulah salah satu alasan pihak manajemen merumahkan karyawan-karyawan yang rentan tertular.
Pabrik Sampoerna Malang memiliki total 2.900 karyawan. Kebijakan pihak manajemen yang merumahkan sebagian karyawan membuat mereka yang masih aktif bekerja berjumlah 1.800 orang.
“Kurang lebih 1.100 yang dirumahkan, karena mereka berusia 50 tahun ke atas. Kemudian, mereka yang hamil dan juga ada yang memiliki penyakit bawaan,” terangnya.
Meski dirumahkan, 1.100 karyawan pabrik HM Sampoerna Malang itu mendapatkan jaminan haknya. Nazarya menyebut, karyawan yang dirumahkan tetap digaji penuh.
Discussion about this post