Salah satu sajian kuliner sate terkenal di Kota Malang adalah Warung Sate Gebug 1920. Warung sate ini telah berusia 99 tahun. Warung ini sudah ada sejak tahun 1920 dan hampir berusia satu abad. Dari awal buka, warung ini belum pernah pindah tempat sama sekali.
Ketika memasuki warung sate ini, kamu akan merasa sensasi seperti kembali ke masa lalu karena gaya bangunannya yang tetap mempertahankan gaya aslinya di zaman kolonial. Dilansir dari Kumparan, dulunya bangunan kolonial ini adalah sebuah toko es batu milik orang Belanda. Lalu berganti alih menjadi warung sate yang terkenal sampai sekarang. Warung sate ini diteruskan oleh generasi ketiga.
Rahasia Rasa Sate Gebug 1920
Dilansir dari Travelingyuk, hal yang membuat sate ini berbeda dengan yang berada di tempat lainnya adalah cara memasaknya. Daging sapi yang disajikan untuk sate mulanya digebug atau dipukul-pukul sampai lunak. Dengan campuran bumbu kecap dan rempah, sate daging sapi ini dibakar. Sekilas memang terlihat seperti sate komoh, namun proses penggebukan inilah yang membuat satenya lebih empuk.
Kombinasi yang Lezat dengan Hidangan Lain
Warung ini juga menyediakan menu lain sebagai pendamping menu Sate Gebug seperti Rawon, Soto, dan Sayur Sop. Sate daging dengan bumbu rempah dan baluran bumbu kecap yang nikmat akan menambah selera makan Anda. Menu rawon disini dibanderol Rp 25.000. Pengunjung tidak akan kecewa karena daging yang ada di dalam mangkuk rawon juga banyak dan tak kalah nikmat.
Lokasi Sate Gebug 1920
Sate Gebug ini berada tidak jauh dari pusat perkotaan. Warung sate ini berada di sebelah Mc Donald’s Kayutangan. Mampir saja ke Jl. Jenderal Basuki Rahmat, Klojen, Kota Malang dan Anda akan melihat pengunjung ramai untuk menikmati sate ini. Sate ini buka mulai jam 08:00-16:30 WIB dan tutup pada hari Jumat. Seporsi sate gebug dipatok Rp25.000. Jika tanpa lemak dibanderol Rp30.000. Dengan harga relatif terjangkau dan rasa yang autentik, Anda tidak akan rugi untuk mampir dan mencoba sate gebung yang lezat ini.
Discussion about this post