Momen lebaran tahun ini memang berbeda dengan 2 tahun sebelumnya. Hal ini terjadi pelonjakan pemudik karena akibat pelonggaran aturan yang dibuat oleh pemerintah kepada masyarakat, yaitu tidak adanya pembatan wilayah dan aturan yang memberatkan bagi masyarakat lainnya. Ini dapat terjadi karena telah meratanya kegiatan vaksinasi oleh pemerintah, yang mana diharapkan masyarakat dapat memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap virus covid-19.
Masyarakat kini juga lebih merasa nyaman karena tradisi kegiatan mudik dapat kembali dilakukan. Dengan kelonggaran ini maka juga tidak sedikit masyarakan yang sudah mulai keluar masuk antar daerah. Selain itu juga pemudik banyak yang tidak ketinggalan dengan barang bawaan yang melimpah.
Dilansir dari informasi_malangraya dalam Talkshow Idjen Talk, Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Pakar Sosiologi Universitas Merdeka Malang – Catur Wahyudi mengatakan, untuk saat ini memang yang perlu dipikirkan tidak hanya perihal potensi kenaikan volume kendaraan di masa mudik lebaran dan kegiatan mudik yang dilakukan, tetapi fokus lainnya juga perlu selalu diingat, yaitu tindakan kriminalitas perlu diperhatikan. Tidak sedikit kejahatan yang dapat terjadi ditempat umum, sehingga ancaman kejahatan juga akan tetap ada dan bisa terjadi kapan saja dimana saja.
Menjelang lebaran yang hanya tinggal beberapa hari saja, mobilitas masyarakat juga sudah mulai meningkat, di beberapa ruas Jalan Malang Raya telah terlihat nomor kendaraan luar daerah yang berlalu lalang dan menumpuk. Peningkatan mobilitas masyarakat kini banyak terjadi di pusat perbelanjaan, sehingga tempat-tempat seperti ini akan menjadi lebih rawan terjadi kejahatan. BACA : Perbaikan Jalan di Kabupaten Malang di percepat.