Arema Sudah Mulai Sedikit Berani Berjudi Hadapi Kepastian Liga 1 2021

- Advertisement -

Atas arahan direksi klub, manajemen Arema sudah menyusun timeline kedatangan calon pelatih kepala ke Malang meskipun secara tertulis izin kompetisi belum keluar. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen Arema sudah mulai sedikit berani berjudi (gambling) hadapi kepastian Liga 1 2021.

Artinya, direksi klub sudah mulai berani mengambil langkah kongkrit dengan menunjuk pelatih asing dengan kriteria pernah melatih di Indonesia. Padahal, sebelumnya Arema kekeuh mendatangkan pelatih kepala setelah zin kompetisi secara tertulis keluar.

General Manager Arema, Ruddy Widodo membeber, direksi klub sudah memberi arahan untuk mendatangkan pelatih kepala usai Lebaran, 15 Mei. Dengan estimasi tiba di Jakarta pada 17 Mei, si pelatih harus menjalani karantina sepekan sebelum terbang ke Malang untuk teken kontrak.

“Saya kira, saat ini direksi sudah berani mengambil kebijakan yang sedikit gambling. Acuan kami saat ini kick off Liga 1 2021 yang ditetapkan 3 Juli. Masa iya sih izin kompetisi tidak keluar sebelum Lebaran ini? Mudah-mudahan segera keluar,” kata Ruddy.

Tunggu Kepastian Liga 1 2021, Arema Tetap Menggelar Latihan

Ruddy Widodo menegaskan, secara teknis, sambil menunggu izin Liga 1 2021 dikeluarkan kepolisian, tim Arema tidak hanya berdiam diri saja. Johan Farizi dan kawan-kawan tetap berlatih, meski terkendala adanya puasa Ramadhan, hingga larangan mudik yang memangkas waktu latihan.

Rencananya, Arema sudah akan mengakhiri rangkaian sesi latihan pada 4-24 Mei, karena 6-24 Mei ada larangan mudik. Kebijakan libur tersebut memberikan kesempatan kepada pemain yang ada di luar kota dan luar pulau untuk pulang kampung.

“Direksi kini menganggap kick off 3 Juli sebagai patokan kami melangkah untuk persiapan kompetisi. Kami pun sudah menunjuk pelatih kepala dan akan datang setelah libur Lebaran. Sementara ini tim kami juga masih berlatih dengan tujuan bermain sesuai jadwal kick off,” imbuhnya.

Awalnya Arema Sempat Trauma

Awalnya, Ruddy Widodo mengakui jika manajemen Arema sempat trauma batalnya Liga 1 2020 lalu saat mereka sudah melangkah terlalu jauh. Hal itu membuat mereka lebih hati-hati.

“Kami masih ingat bagaimana musim kemarin sudah terlanjur mengontrak pelatih kepala, dan dua pemain asing, tetapi ternyata izin kompetisi tak kunjung dikeluarkan. Kami jadi rugi banyak, di sisi lain tidak ada pemasukan. Ini menjadi traumatis tersendiri,” tandasnya.

Baca juga :Kepolisian Belum Umumkan Izin Liga 1 2021, Begini Respons Kecut Arema


Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama
kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya