Charis Yulianto bantah pemain Arema cedera karena intensitas latihan tinggi. Asisten Pelatih Arema itu menjelaskan, sejak latihan perdana Senin (3/8/2020) lalu, intensitas latihan timnya maksimal berada di level medium.
Seperti diketahui, pada sesi latihan hari pertama saja, ada dua penggawa Singo Edan yang tumbang saat menjalani small game. Hanif Sjahbandi terkena cedera angkle dan absen dua bulan, sedangkan Kartika Ajie absen hingga akhir musim karena cedera lutut (ACL).
Kemudian, di hari terakhir latihan pekan lalu, giliran Dedik Setiawan yang menepi saat sesi small game. Namun, terkonfirmasi kondisi penyerang Arema itu tak ada masalah dan bisa mengikuti sesi latihan lagi Senin (10/8/2020) ini.
“Hanif dan Ajie mengalami cedera bukan pada saat latihan dengan intensitas yang tinggi, tapi karena musibah yang tidak bisa dihindari. Kalau Dedik masih aman, tidak masalah, hanya merasa pegal saja, lalu saya suruh istirahat,” ungkap Charis kepada WEAREMANIA.
Ada Cara Mencegah Pemain Arema Cedera karena Latihan
Dalam ilmu kepelatihan yang dipelajarinya, Charis Yulianto membeberkan ada sejumlah hal yang harus dimiliki pemain sebagai modal agar tidak mudah cedera saat berlatih, seberapa pun intensitasnya. Pemain narus melakukan pemanasan dengan baik dan benar sebelum berlatih dan dalam kondisi fisik yang bagus juga.
Melahap menu latihan yang diberikan tanpa mengurangi porsinya juga penting menurutnya untuk mencegah cedera. Terkadang, ada saja pemain yang berusaha ‘nyolong-nyolong’, misal harusnya sprint tiga kali, tapi cuma menjalaninya dua kali.
“Semua itu saya kembalikan kepada masing-masing pemain. Kalau ada yang nyolong-nyolong seperti itu, risikonya mungkin bisa cedera, dan (pertanggungjawabannya) dengan Yang di Atas (Tuhan). Namun, alhamdulillah pemain saya tidak ada yang seperti itu,” pungkas pelatih asal Blitar itu.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.