Aremania siap bikin sejarah sebagai kelompok suporter yag pertama berorganisasi modern di Indonesia. Para pendukung Arema itu bakal membentuk Presidium Aremania melalui Musyawarah Nasional, 1-2 Juni 2024.
Pembentukan Presidium Aremania ini bermula dari keresahan sejumlah Aremania yang menginginkan adanya legalitas suporter. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Keolahragaan No.11 Tahun 2022.
Ada sembilan calon yang akan mengisi tujuh posisi di Presidium Aremania nantinya. Nama-nama mereka diusulkan oleh korwil dan komunitas kepada Tim Sembilan dan telah diseleksi lewat fit and propertest oleh Tim Asesor.
Ketua Tim Sembilan dan Tim Asesor, Syamsul Arifin mengatakan, ide mendirikan Presidium Aremania ini sebenarnya sudah ada sejak 20 tahun silam. Namun, harus lama tertunda karena ada khawatir Aremania berpotensi dibawa ke ranah politik.
“Ide ini bagai oase di padang tandus. Ketika imej persepakbolaan nasional mulai redup dan mulai bangkit lagi lewat prestasi tim nasional, Aremania memberanikan diri untuk menjadi suporter pertama yang berorganisasi secara modern. InsyaAllah ini belum ada di Indonesia, dan kami mengawalinya. Semoga ini menjadi virus positif bagi seluruh suporter di Indonesia,” kata Syamsul.
Latar Belakang Sebelum Aremania Siap Bikin Sejarah Lewat Presidium Aremania
Syamsul menambahkan, Tim Sembilan ini berisikan Aremania yang mewakili seluruh kawasan Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Namanya muncul lewat penunjukan dalam pertemuan di Kali Cemplong.
Tim Sembilan sudah melakukan beberapa kali pertemuan yang diawali di Stadion Gajayana. Pertemuan dilanjutkan di Batu, Turen, Singosari, dan diakhiri di Stadion Gajayana. Membentuk Presidium Aremania adalah hasil akhirnya.
“Tugas Tim Sembilan ini merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk Presidium Aremania. AD/ART itulah yang akan menjadi panduan atau rel bergerak organisasi nantinya,” pungkasnya.