Mengawal Arema di Kandang Bali United

- Advertisement -

Bali United sudah layak menjadi klub profesional, termasuk dalam pengelolaan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Setidaknya, itu yang dirasakan ketika untuk keempat kalinya Wearemania menginjakkan kaki di stadion tersebut, dengan tujuan yang sama mengawal Arema di kandang Bali United.

Kondisi stadion sudah jauh berbeda daripada saat pertama kali Wearemania berkunjung di tahun 2015 dalam ajang Bali Island Cup 2015. Saat itu, Stadion Kapten I Wayan Dipta seperti stadion pada umumnya, bahkan terkesan ala kadarnya.

Sekarang, hampir semua fasilitas standar AFC sudah terpenuhi. Mulai dari akses untuk media, hingga akses internet melalui Wi-Fi. Terlebih bagi wartawan yang menggunakan kartu Smartfren, dijamin internetnya lancar, karena memang menjadi sponsor Bali United.

Akses untuk fotografer, Wearemania agak sedikit bingung, karena berbeda dari sebelum-sebelumnya. Fotografer harus keluar lebih dahulu melalui pintu yang berada di utara loket VIP. Hanya ada satu pintu itu saja untuk akses dari lapangan ke ruang media.

Keberadaan Kafe di Stadion merupakan inovasi luar biasa tim Bali United
Keberadaan Kafe di Stadion merupakan inovasi luar biasa tim Bali United

Sayang, Akses Jalan untuk Tim Tamu Tak Memadai

Di luar fasilitas yang sudah standar AFC itu, bukan berarti Stadion Kapten I Wayan Dipta tak punya kekurangan. Salah satunya adalah akses jalan untuk tim tamu yang kurang memadai. Hal ini menimpa Arema saat berlaga di pekan ke-16 Liga 1 2019, Sabtu (24/8/2019) kemarin.

Bus yang membawa rombongan tim Arema berangkat dari Hotel Brits tempat menginap ke stadion membutuhkan waktu yang cukup lama. Rombongan berangkat pada pukul 18.45 WITA, dan sampai di parkiran stadion pukul 20.15. Bus Arema sempat terjebak dalam kemacetak parah di daerah Sanur karena ada festival musik.

Akses di luar Stadion dari jalan raya cukup sempit.
Akses di luar Stadion dari jalan raya cukup sempit.

Akses jalan yang sempit menuju parkiran stadion menyambut kedatangan bus yang membawa para penggawa Singo Edan. Ditambah dengan melubernya Aremania di jalan masuk tersebut. Mereka bermaksud menyambut kedatangan bus Arema sekaligus memberikan dukungan moril.

Asisten pelatih Arema Kuncoro, pelatih kiper Yanuar Hermansyah dan sekretaris tim Rahmat Taufiq sampai harus turun. Ketiganya berupaya mencarikan jalan untuk bus Arema agar sampai ke parkiran, dan pemain segara menuju ke pintu VVIP memecah lautan Aremania. Memang, ada petugas pengamanan, namun jumlahnya masih kalah dengan Aremania.

Tengah Malam Masih di Stadion

Ketika laga berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Bali United, Wearemania hadir di ruang media. Semua awak media menyimak sesi jumpa pers yang dihadiri pelatih Arema Milomir Seslija dan Dendi Santoso mewakili pemain.

Usai sesi jumpa pers tim Arema, bus pemain meninggalkan pelataran stadion, sedangkan Wearemania masih bertahan di ruang media menanti jumpa pers tim Bali United. Jam tangan sudah menunjukkan lebih dari pukul 00.00 WITA. Wearemania pun memutuskan pulang diantarkan nawak-nawak Arema Dewata. Berakhir sudah pengalaman mengawal Arema di Pulau Dewata.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya