Penyelesaian Dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan Jadi Tugas Presidium Aremania

- Advertisement -

Ternyata dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan jadi tugas Presidium Aremania terpilh nantinya. Dua hal itu sempat menjadi pertanyaan Tim Asesor dalam fit and proper test calon Presidium Aremania.

Perwakilan Tim Asesor, Syahrul Sajidin mengatakan, timnya yang beranggotakan lima orang, masing-masing menyusun lima pertanyaan untuk lima tema. Kelima tema itu adalah manajemen organisasi, kepemimpinan, keuangan, hukum, dan budaya Arema.

Dari total 75 pertanyaan itu, keluar 15 pertanyaan berbeda-beda yang dipilih secara acak untuk masing-masing calon. Setiap calon diberi waktu 10 menit untuk menjawab dua pertanyaan dari Tim Asesor.

“Sudah kami tanyakan tentang dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan. Kebetulan, ada 3-4 calon yang mendapatkan pertanyaan tersebut,” kata Syahrul.

“Semuanya mampu menjawab cukup baik. Secara pribadi, dua hal itu masih emnjadi konsern mereka. Soal cara penyelesaiannya seperti apa, akan digodok di internal organisasi nantinya.”

Jawaban Tentang Dualisme Arema dan Traedi Kanjuruhan Memuaskan

Sebagai Anggota Tim Asesor, Syahrul mengaku puas dengan jawaban para calon Presidium Aremania tentang dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan itu.

“Tim Asesor menanyakan sejauh mana kedalaman pemahaman, dan harapan mereka terkait kondisi faktual yang masih menjadi keresahan seluruh Aremania tersebut,” imbuhnya.

Menurutnya, para calon yang mendapatkan dua pertanyaan itu mampu menjawab dan memahami bahwa itu adalah fakta. Mereka juga dinilai memahami dua hal itu masih menjadi persoalan yang menjadi kendala Aremania, baik secara personal maupun komunitas.

“Soal bagaimana cara penyelesaiannya, itu akan menjadi tugas internal Presidium Aremania. Kami sebagai Tim Asesor gak dalam kompetensi mengarahkan. Yang terpenting, mereka punya keinginan untuk menyelesaikan dua hal itu,” sambung Syahrul.

Ragam Pertanyaan Selain Tentang Dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan

Syahrul menambahkan ada baragam pertanyaan lain selain tentang dualisme Arema dan Tragedi Kanjuruhan. Pertanyaan-pertanyaan itu tak lepas dari lima tema besar yang diusung Tim Asesor.

Misalnya, dalam tema Budaya Aremania, bagaimana membangun komunikasi dan relasi dengan Aremania yang sangat beragam, bagaimana membangun relasi dengan kepala daerah, aparat penegak hukum, dan kelompok suporter lain.

“Beberapa jawabannya sangat bijak dan dewasa. Aremania ini suporrter yang dinamis, jadi gak tertutup terhadap perubahan, tapi harapannya justru menjadi motor dari perubahan itu,” lanjutnya.

Ada juga pertanyaan yang menyasar akar rumput. Misalnya tentang kemiskinan, pengangguran, kemandirian keuangan organisasi, cara membangun dinamika yang baik, dan lain-lain.

“Dipastikan gak ada pertanyaan satu untuk semua calon. Saya jamin gak ada pertanyaan yang bocor sebelum hari H, setiap calon gak ada yang tahu. Ada 75 pertanyaan, hanya faktor keberuntungan kalau ada pertanyaan yang berulang,” tandasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya