Kenapa Wanita yang Jadi Umpan Memancing di Air Keruh Kasus Kanjuruhan Disaster 2?

- Advertisement -

Setelah bakul dawet kontroversial yang katanya lapaknya di Stadion Kanjuruhan, kini muncul ‘putrinya bernama Sekar Maharani yang sama-sama kedapatan menyebar hoax tentang Aremania. Yang jadi pertanyaan, kenapa wanita yang jadi umpan ‘memancing di air keruh’ kasus Kanjuruhan Disaster 2 ini?

Kemarin, penjual dawet yang akhirnya kedapatan bernama Prapti menyebar hoax bahwa jenazah Aremania yang menjadi korban tragedi itu bau minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kini ganti Sekar yang mencitrakan Aremainia anarkis saat melakukan demo di Malang.

Diakui atau tidak, saat berjuang menuntut keadilan bagi hilangnya 135 nyawa yang mati dan ratusan lainnya luka-luka, pasti ada musuh yang harus dilawan. Lawan berat Aremania bukan cuma sosok nyata di lapangan, melainkan sosok nyata yang berlindung dalam akun-akun fake sebagai buzzer.

Mereka disebut lebih berbahaya karena melakukan propaganda, dengan men-stigma buruk terhadap perjuangan Aremania. Tarian jemari mereka di atas keypad handphone diharapkan bisa dipercaya oleh mereka yang sama sekali tidak tahu tentang Aremania atau mengubah cara pandang mereka terhadap Aremania.

Wanita Lebih ‘Empuk’ Dijadikan Umpan Provokasi Dalam Kasus Kanjuruhan Disaster 2?

Wanita memang lebih ’empuk’ untuk dijadikan umpan untuk memprovokasi, tak terkecuali dalam kasus Kanjuruhan Disaster 2 ini. Hal ini tak lepas karena alasan kodrat wanita sebagai makhluk yang (maaf) lemah.

Karena kelemahan itulah, wanita lebih ”gurih’ untuk dilecehkan oleh target provokasi, dalam hal ini Aremania. Bukan cuma pelecehan verbal, tapi juga aksi anarkis terhadap si wanita merupakan harapan si provokator.

Makanya, sebaiknya Aremania tetap menjaga sikap, baik bertutur kata maupun berlaku. Jangan mudah terpancing dengan berkata kotor apalagi bertindak anarkis kepada wanita yang menjadi umpan.

Ketika pendukung Arema marah secara verbal, bahkan sampai bertindak di luar batas, maka sang provokator bakal tersenyum dan tertawa. Tujuan mereka merekatkan label negatif terhadap Aremania pun seketika tercapai.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya