Kiper Arema, Dicki Agung Setiawan ikut sedih mengetahui pemain idolanya, Gianluigi Buffon memutuskan pensiun dari lapangan hijau. Penjaga gawang asal Italia itu gantung sarung tangan di usia 45 tahun.
Karier Buffon dimulai dari klub Serie A pertamanya, Parma di musim 1995-1996. Sepanjang kariernya hingga pensiun, Buffon mencatatkan 1151 penampilan, dengan 506 cleansheet dan 28 gelar juara.
Dicki mengaku sedih tak lagi bisa menyaksikan aksi-aksi Buffon yang bermain di klub profesional. Namun, kiper berusia 25 tahun itu bersyukur punya kiper idola yang luar biasa seperti Buffon.
“Saya agak sedikit sedih melihat kiper idola saya pensiun. Tapi mau gimana lagi? Usia Buffon sudah tua juga. Tapi, Alhamdulillahnya saya sudah mengenal sosok idola yang menginspirasi saya, walapun itu hanya di media saja,” kata Dicki kepada WEAREMANIA.
Sebelum Gianluigi Buffon Memutuskan Pensiun, Sudah Mengidolakan Sejak Masih Kecil
Dicki mengaku mengikuti perjalanan karier Buffon sejak usianya masih Sekolah Dasar (SD). Sejak melihat penampilannya bersama klub Serie A Italia, Juventus, saat itu juga diputuskannya untuk menjadikan Buffon sebagai kiper idola.
“Pertama melihat Buffon waktu bermain di Juve. Saya cuma tahu dia bermain saja, melihat-lihat di Youtube, save-save-nya waktu bermain. Jadi, saya langsung tertarik. Pokoknya waktu itu saya masih kecil, mungkin SD,” imbuhnya.
“Momen terbaik sepanjang karier Buffon tentu saat membawa Timnas Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.”
Andai Ada Kesempatan Bertemu Dengan Buffon Langsung..
Andai ada kesempatan bertemu dengan Buffon secara langsung, Dicki mengaku bisa jadi dirinya seperti orang umumnya yang bertemu dengan sang idola. Pastinya kiper asli Malang itu tak bisa berkata-kata banyak.
“Biasanya kalau ketemu idola kan kurang bisa berkata-kata. Saya cuma akan bilang, kalau saya mengidolakan dia sejak kecil,” pungkasnya.