Sylvano Comvalius Sang Raja Assist Arema FC

- Advertisement -

Sylvano Comvalius mendapat julukan baru sebagai sang Raja Assist Arema FC di Liga 1 2019. Julukan tersebut bisa dibilang cukup kontras bagi si pemain yang sejatinya berposisi sebagai penyerang utama di timnya.

Dibilang kontras, karena Comvalius merupakan pemegang predikat Top Skor pada gelaran Liga 1 2017 lalu. Total 37 golnya dalam 34 pertandingan bersama Bali United saat itu bahkan memecahkan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa di kompetisi sepak bola profesional Indonesia kasta tertinggi.

Penyerang asal Belanda itu sejauh ini sudah mengoleksi lima assist, terbanyak di antara pemain Arema lainnya. Sejauh ini, cuma Makan Konate, pemain Arema lain yang bisa menyaingi torehan tersebut dengan tiga assistnya.

Dua assist diberikan Comvalius saat Arema mengalahkan Persipura Jayapura 3-1 di pekan ketujuh. Lalu, satu assist untuk gol kemenangan Arema 1-0 ke gawang tuan rumah Semen Padang di pekan kedelapan. Dua assist lagi dibuatnya saat Arema menghancurkan Persib Bandung 5-1 di laga tunda pekan keempat.

Diakui atau tidak, perubahan statusnya sebagai top skor menjadi raja assist tak lepas dari perubahan gaya bermainnya. Jika di Bali dulu Comvalius menjadi target man, di Arema gaya bermainnya lebih melebar ke sayap, bahkan mau menjemput bola ke lini tengah.

Sempat Diragukan

Dikontrak dua musim sekaligus oleh manajemen Arema, kehadiran Comvalius sebenarnya sempat diragukan oleh banyak pihak, tak terkecuali Aremania. Penyebabnya adalah penampilannya yang kurang mengesankan di Suphanburi FC Thailand dan Kuala Lumpur FA Malaysia. Di Thailand, Comvalius mandul, sedangkan di Malaysia cuma mencetak satu gol.

Dibayangi keraguan banyak pihak itu, Comvalius datang dan bergabung latihan perdana Arema pada 30 April 2019. Beban berat mutlak di pundaknya untuk membuat lini depan Arema yang baru saja menjuarai Piala Presiden 2019 lebih produktif.

Pemain yang masuk menggantikan satu slot pemain asing non-AFC yang ditinggalkan Robert Lima Gladiator yang dicoret itu menjawab keraguan tersebut dengan satu golnya. Pada laga perdana di Liga 1 2019 melawan tuan rumah PSS Sleman, Comvalius mencetak gol textbook dari sundulan, meski sayang Arema kalah 3-1 dalam laga tersebut.

Pada laga kedua, saat Arema kalah 2-0 di kandang Borneo FC, Comvalius kembali dimainkan 90 menit, namun tak mencetak gol. Keraguan atas kualitasnya pun kembali membuncah, sehingga selanjutnya saat mengalahkan Persela Lamongan 3-2, Comvalius bermain dari bangku cadangan.

Pemilik jersey bernomor punggung 99 ini bahkan disebut-sebut merusak pakem lini depan Arema di ajang Piala Presiden 2019 yang mereka juarai. Dengan trio lokal Dendi Santoso, Riky Kayame dan Dedik Setiawan, Arema mampu menghasilkan 23 gol dalam delapan laga yang dijalani di turnamen tersebut.

Momen Titik Balik

Momen bagus didapatnya saat Arema melawan Persipura, di mana dua assist dibuatnya untuk dua gol Dedik berkat bermain lebih ‘liar’. Comvalius mengakui sendiri perubahan gaya mainnya yang berbeda daripada saat di Bali United itu merupakan improvisasinya sendiri.

Perlahan tapi pasti, posisi utama di lini depan tim utama Arema menjadi miliknya sejak rajin membukukan assist. Pemain yang lahir sehari sebelum lahirnya Arema (10 Agustus 1987) itu menegaskan tak masalah meski tak mencetak gol, asal Arema bisa meraih tiga poin kemenangan di tiap pertandingan.

Soal status raja assist yang disandangnya saat ini, Comvalius pun tidak mau mengambil pusing. Bahkan, Comvalius menegaskan, sejak dulu, di mana pun ia bermain, pemilik brewok itu selalu mencetak banyak assist di setiap musimnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya