Viral Demo Aremania Tuntut Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan Disaster 2 Ricuh, Begini Faktanya

- Advertisement -

Viral video narasi di TikTok tentang demo Aremania tuntut usut tuntas kasus Kanjuruhan Disaster 2 ricuh. Namun, isi video tersebut sama sekali tidak sama dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

Jagad maya dihebohkan oleh unggahan akun @maharanisekar6, Kamis (27/10/2022) siang. Video berdurasi 1 menit 5 detik itu berisi cuplikan aksi demo yang diklaim pengunggah sebagai Aremania dengan dibumbui narasi berbahasa Jawa.

“Ndek Malang saiki rasane koyok ora aman yo Rek. Pas lagi onok demo, bendino liyane berita anarkis terus sing muncul. Sek tas wingi ngalor-ngidul demo nang ngarep balaikota, padahal iki asline kejadian iki nang Kanjuruhan, nang kabupaten, sing sak pirang-pirang korban mati,” bunyi narasi dalam video itu.

“Sing nangani kasuse kan mabes, tapi kok ricuhe nangdi-nangdi sampe tekan kene iki? Wis aksine nggarai rusuh, anarkis, icake botol ngombe ambek sampah-sampah liyane nangdi-nangdi, sampe ngerusak plat kendaraane uwong sing ora weruh opo-opo.”

“Wong kasus e wis diusut kok sek dema-demo ae. Kudune iki lak fokus nang korbane seh, ora malah rusuh anarkis ngene iki. Terus jare Arema iki darah biru, tapi kok wingi kabeh nggawe ireng? Maksude iku opo? Endi Arema sing biyen? Iki tenanan Arema opo sopo seh Rek asline?”

“Lek koyok ngene carane masyarakat iku tambah wedi nang Arema. Wedi melok diantemi pisan, wedi melok dadi sasaran. Maleh ilang respect-ku nang Arema lek carane ngene Rek. Wedi aku nang Arema.”

Artinya dalam Bahasa Indonesia:

“Di Malang sekarang rasanya seperti tidak aman ya Rek. Ketika lagi ada demo, tiap hari selalu berita anarkis terus yang muncul. Baru saja kemarin riwa-riwi demo di depan balaikota, padahal ini sebenarnya kejadian ini di (Stadion) Kanjuruhan, di Kabupaten (Malang), yang begitu banyak korban mati.”

“Yang menangani kasusnya kan Mabes (Polri), tapi kok ricuhnya ke mana-mana sampai ke sini ini? Sudah aksinya bikin rusuh, anarkis, bekas botol minum dan sampah-sampah lainnya di mana-mana, sampai merusak plat kendaraannya orang yang tidak tahu apa-apa,”

“Orang kasusnya sudah diusut kok masih demo saja. Seharusnya ini kan fokus kepada korban, bukan malah rusuh anarkis seperti ini. Lalu, katanya Arema itu darah biru, tapi kok kemarin semua pakai (pakaian) hitam? Maksudnya itu apa? Mana Arema yang dulu? Ini betulan Arema atau siapa sih Rek aslinya?”

“Kalau seperti ini caranya masyarakat itu makin takut kepada Arema. Takut ikutan dipukuli juga, takut ikut jadi sasaran. Jadi hilang respek saya kepada Arema kalau caranya begini Rek. Takut saya kepada Arema.”

Deretan Miss Informasi Dalam Video Viral Demo Aremania Tuntut Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan Disaster 2

1. Tidak Ada Kerusuhan Saat Demo Aremania

“Di Malang sekarang rasanya seperti tidak aman ya Rek. Ketika lagi ada demo, tiap hari selalu berita anarkis terus yang muncul.”

Aremania baru dua kali menggelar aksi damai untuk kasus Kanjuruhan Disaster 2, tepatnya pekan ini dan pekan lalu. Kedua aksi itu berjalan dengan lancar, seperti yang videonya bisa dilihat dalam live Instagram @wearemanianet, 20 dan 27 Oktober 2022.

2. Bukan Cuma Duka Warga Kabupaten Malang

“Baru saja kemarin riwa-riwi demo di depan balaikota, padahal ini sebenarnya kejadian ini di (Stadion) Kanjuruhan, di Kabupaten (Malang), yang begitu banyak korban mati.”

Tragedi Kanjuruhan ini bukan cuma duka warga Kabupaten Malang, lokasi Stadion Kanjuruhan berada, tapi juga menjadi duka seluruh Aremania se-Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu), bahkan sejagad raya.

Aksi damai juga tak cuma dilakukan di depan gedung Balaikota Malng, karena hari ini ada pula massa Aremania yang mendatangi gedung pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen.

3. Tak Meninggalkan Sampah Apapun

“Yang menangani kasusnya kan Mabes (Polri), tapi kok ricuhnya ke mana-mana sampai ke sini ini? Sudah aksinya bikin rusuh, anarkis, bekas botol minum dan sampah-sampah lainnya di mana-mana,”

Tak seperti aksi demo pada umumnya, aksi damai Aremania juga memikirkan tentang kebersihan jalanan yang dilintasi selama corteo maupun yang ditempati menggelar aksi. Jadi, dipastikan tak ada sampah apapun yang tersisa ketika massa pergi meninggalkan lokasi.

Sejumlah ‘pentolan’ aksi senantiasa menyerukan agar mengumpulkan sampah bekas makanan maupun minuman. Bahkan, ada personel khusus yang membawa kantong plastik berukuran jumbo untuk menampung sampah tersebut.

4. Tak Ada Plat Kendaraan yang Dirusak Aremania

“Sampai merusak plat kendaraannya orang yang tidak tahu apa-apa,”

Dalam video tersebut terdapat cuplikan foto plan nomor kendaraan tergeletak di aspal jalan dengan nomor polisi N 1718 BN. Pada slide berikutnya ada cuplikan foto mobil Mitsubishi dengan nopol yang sama.

Dua kali aksi damai yang digelar Aremania berjalan lancar dan kondusif, tak ada kericuhan apalagi tindakan anarkis sampai merusak plat nomor kendaraan. Semua kendaraan yang melintas di antara iring-iringan massa yang melakukan corteo tidak ada yang disentuh.

5. Penanganan Korban Sudah Ada Bagiannya Sendiri

“Orang kasusnya sudah diusut kok masih demo saja. Seharusnya ini kan fokus kepada korban, bukan malah rusuh anarkis seperti ini.”

Para korban dan keluarganya tidak luput dari perhatian Aremania yang memang fokus dalam hal ini. Selain dukungan moril, mereka pun sudah menyalurkan bantuan sosial melalui berbagai cara.

Aksi turun ke jalan berjuang menuntut keadilan juga sebagai bentuk solidaritas kepada korban dan keluarganya. Kalau bukan Aremania, siapa lagi yang menyuarakan isi hati dan keinginan keluarga korban?

6. Hitam Simbol Berkabung

“Lalu, katanya Arema itu darah biru, tapi kok kemarin semua pakai (pakaian) hitam? Maksudnya itu apa? Mana Arema yang dulu? Ini betulan Arema atau siapa sih Rek aslinya?”

Warna biru memang warna kebanggaan Arema dan Aremania, yang tentunya sudah dipahami oleh mereka yang turun ke jalan dalam aksi damai ini. Tapi jangan lupa, warna hitam yang mereka tonjolkan dalam aksi itu merupakan simbol berkabung dan rasa duka cita yang mendalam.

Di kalangan Aremania juga ada kelompok yang juga identik mengenakan atribut berwarna hitam, yang tetap sama-sama mendukung satu nama, Arema. Kalau maksud dari narasi itu untuk membenturkan internal Aremania, pasti sudah terbaca.

7. Mau Mencitrakan Kota Malang Tidak Aman?

“Kalau seperti ini caranya masyarakat itu makin takut kepada Arema. Takut ikutan dipukuli juga, takut ikut jadi sasaran. Jadi hilang respek saya kepada Arema kalau caranya begini Rek. Takut saya kepada Arema.”

Narasi terakhir ini jelas-jelas menggiring opini publik untuk mencitrakan Kota Malang adalah kota yang tidak aman untuk dikunjungi. Suasana ketakutan publik ini sengaja dibentuk agar simpati terhadap hilangnya 135 nyawa perlahan menghilang, atau sengaja dihilangkan?

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya