Arema pernah menelan kekalahan telak di Jeonju World Cup Stadium, Kota Jeonju, Korea Selatan yang dipakai sebagai salah satu venue Piala Dunia 2002 Jepang-Korea. Momen itu terjadi di laga melawan Jeonbuk Hyundai Motors di ajang AFC Champions League 2011 (10/5/2011).
Pelatih Arema, Miroslav Janu memboyong 18 pemain terbaiknya saat itu. Mulai Ahmad Kurniawan, Zulkifli Syukur, Leonard Tupamahu, Benny Wahyudi, Muhammad Ridhuan, Roman Chemelo, Waluyo, Ahmad Amiruddin, Ahmad Bustomi, Juan Revi, Noh Alam Shah, Sunarto, Talaohu Abdul Mushafry, Johan Farizi, Muhammad Fakhrudin, Yongki Aribowo, Hendra Ridwan, dan Aji Saka.
Skuad Singo Edan datang membawa misi membalas kekalahan dari Jeonbuk di kandang sendiri pada Matchday 2. Tampil di hadapan publik Stadion Kanjuruhan Malang, Arema kalah telak 0-4 dari Wakil Korea Selatan itu.
Bertandang ke markas Jeonbuk sang pemuncak klasemen Grup G, Arema cuma bermodal semangat di partai pamungkas mereka tersebut. Memang, peluang Arema beranjak dari posisi juru kunci dengan perolehan satu poin dalam lima laga sangat berat.
Arema di Stadion Venue Piala Dunia Kebobolan Enam Gol
Tak disangka, berlaga di stadion venue Piala Dunia, Arema malah kebobolan enam gol tanpa balas dari Jeonbuk Hyundai Motors. Kekalahan 0-6 itu memecahkan rekor kekalahan terbesar mereka di ajang yang sama, 0-5 atas Shandong Luneng (20/4/2011).
Pada babak pertama, gawang Arema yang dijaga mendiang AK sudah kebobolan lima gol. Tanpa ampun, penyerang Jeonbuk asal Kroasia, Krunoslav Lovrek mencetak hattrick di menit 1, 31, dan 45, ditambah dua gol dari Kim Dong-Chan di menit 9, dan Jeong Seong-hoon di menit 27.
Lovrek melengkapi derita Arema dengan gol pamungkasnya di menit 60. Gol yang menggenapi catatan kuatriknya ke gawang Arema itu memulangkan Arema ke Malang dengan status gagal melaju ke babak selanjutnya.
Klasemen Akhir Grup G
1. Jeonbuk Hyundai Motors (Korea) 6 5 0 1 14-2 15 (lolos)
2. Cerezo Osaka (Jepang) 6 4 0 2 11-4 12 (lolos)
3. Shandong Luneng (China) 6 2 1 3 9-8 7
4. Arema (Indonesia) 6 0 1 5 2-22 1