Jersey bernomor punggung 3 di Arema bisa dibilang sangat identik dengan sosok legendaris Aji Santoso, di mana tak mudah bagi pemain lain mendapatkan nomor tersebut. Tak heran jika ada cerita tentang jalan terjal Zulkifli Syukur, yang hari ini (3/5/2020) genap berusia 36 tahun itu untuk mendapatkannya.
Zulkifli didatangkan Arema pada awal musim Indonesia Super Legue (ISL) 2008-2009. Di musim pertamanya, pemain kelahiran Makassar, 3 Mei 1984 itu memakai jersey bernomor punggung 15.
Di musim kompetisi yang sama, jersey bernomor punggung 3 yang juga identik dengan tanggal lahirnya sudah lebih dulu dikenakan oleh pemain Arema lainnya. Nomor punggung itu dipakai Jefri Prasetyo, yang berposisi sebagai bek kanan.
Waktu itu, Zulkifli belum banyak mendapat kesempatan bermain. Sebab, di posisinya sudah ada bintang-bintang seperti Alexander Pulalo, Erik Setiawan, dan Ahmad Jufrianto.
Pakai Nomor Keramat Aji Santoso di Musim Kedua
Meski Jefri Prasetyo, si pemilik jersey bernomor punggung 3 di ISL 2008-2009 memang terdepak di paruh musim, tak serta merta Zulkifli Syukur bisa memakainya. Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu baru bisa mengenakannya di musim kedua, di ISL 2009-2010.
Bukan cuma posisi di tim inti yang didapatkan Zulkifli di musim keduanya bersama Arema. Jersey warisan Aji Santoso pun dipakainya dalam 25 pertandingan di ISL 2009-2010.
Selain itu, di musim terbaiknya bersama Arema tersebut, gelar juara ISL 2009-2010 berhasil dicicipi bek kanan dengan akurasi umpan tarik akurat tersebut. Predikat sebagai runner-up Piala Indonesia 2010 pun dimiliki Arema.
Mendapat Perpanjangan Kontrak
Usai momen juara ISL 2009-2010, mayoritas pemain Arema mendapat perpanjangan kontrak, tak terkecuali Zulkifli yang masih jadi tumpuan di posisi bek kanan. ISL 2010-2011 praktis menjadi musim ketiganya, atau keduanya memakai nomor punggung warisan Aji Santoso.
Di ajang ini, Arema menempati posisi runner-up di klasemen akhir ISL 2010-2011. Setelah itu, Zulkifli pun pergi meninggalkan Arema menuju ke Persib Bandung di akhir musim.