Didi Kempot atau “The Godfather of Broker Heart” memiliki “kedekatan” tersendiri dengan Malang. Kedekatan Didi Kempot dibuktikan dengan lagunya yang berjudul “Ademe Kutho Malang”. Pelantun “Ademe Kutho Malang” ini biasa menceritakan daerah di Jawa Timur atau Jawa Tengah sebagai latar tempat dalam menyanyikan campur sari.
Di satu sisi, lagu “Ademe Kutho Malang” ini menceritakan tentang seseorang yang sedang menunggu kekasihnya. Beliau menyebut salah satu lokasinya yaitu di Singosari, Kabupaten Malang. Dari liriknya “Ora biso nambani yen aku gelo (tidak bisa mengobati kalau aku kecewa), yen nganti kowe lali marang aku iki (kalau sampai kamu lupa dengan aku ini), tak tagih janjimu neng Singosari (saya tagih janjimu di Singosari), ademe Kutho Malang (dinginnya Kota Malang).
Lagu Ademe Kutho Malang Didi Kempot jika didengar dari syairnya memang menarik. Lagu ini mewakili kesan akan Malang sebagai kota asri yang penuh kesan dan romantis. Bagusnya lagu berjenis campursari ini bisa dikreasi dalam jenis keroncong, dangdut dan disco. Bisa dipastikan bahwa lagu Ademe Kutho Malang akan menjadi syair abadi yang dinyanyikan sepanjang masa oleh masyarakat luas.
Didi Kempot menjelaskan bahwa beliau menciptakan lagu tersebut karena setiap kali mengunjungi kota Malang, beliau sangat suka dengan suasana kota dan hawa dingin kota Malang ini. Meski kota Malang dikenal sangat dingin, namun hawa dan suasananya yang selalu dirindukan.
Selain itu, latar belakang diciptakannya lagu ini karena beliau ingin menghormati kawan akrabnya di Malang yang juga mantan Wali Kota Malang, Peni Suparto.
Discussion about this post