Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memprediksi pandemi covid-19 di wilayahnya akan berakhir pada Juni 2020.
“Ada beberapa alogaritma yang sering kami diskusikan, satu kalau semua disiplin, akhir Mei sudah peak. Jika tidak disiplin dan ada klaster tidak terespon lebih efektif, sangat mungkin awal Juni [puncaknya],” kata Khofifah dilasir dari CNN Indonesia.
Prediksi ini lebih lama dibanding prediksi sebelumnya yang memperkirakan bahwa Covid-19 akan berakhir pada Mei 2020.
Penyebab Prediksi Puncak Covid-19 Mundur
Dijelaskan oleh Khofifah, salah satu faktor mundurnya prediksi puncak Covid-19 mundur yaitu munculnya klaster penularan Covid-19 yang baru.
Saat ini muncul klaster baru seperti Klaster karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Klaster Pabrik Rokok Mustika (RM) Tulungagung dan Klaster Pasar Pujon Kabupaten Malang.
“Kemudian Klaster Sampoerna, sekarang ada Klaster Pujon, Klaster Tulungagung,” ujarnya.
Klaster- klaster tersebut muncul setelah adanya klaster lama seperti klaster pelatihan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Klaster Santri Temboro di Magetan, sudah mulai bisa teratasi dan dihentikan laju penularannya.
Untuk klaster Pabrik Rokok Mustika (RM) Tulungagung dan Klaster Pasar Pujon Kabupaten Malang, Khofifah mengklaim penanganan tim tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di dua titik itu sudah terbilang cepat dan responsif.
Pada Klaster Pabrik Rokok Mustika (RM) Tulungagung, saat ini telah terindentifikasi 23 karyawan yang positif berdasarkan hasil rapid test. Nantinya akan dilanjutkan dengan tes swab.
Sementara di Klaster Pasar Pujon Kabupaten Malang, diketahui ada 3 pedagang yang positif berdasarkan rapid test. Mereka saat ini tengah menunggu keluarnya hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR)
Discussion about this post